JAKARTA - Anggota lembaga legislatif majelis rendah Rusia atau Duma, Vyacheslav Volodin menegaskan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) bakal menanggung konsekuensinya lantaran melakukan koordinasi di Ukraina saat perang dengan Rusia masih bergejolak.
Volodin bilang, pengaturan AS dan UE itu terkait operasi militer ke Rusia dan pengrimanan senjata ke Ukraina.
"Saat Washington (AS) dan Brussels (UE) mengoordinasikan operasi militer di Ukraina, yang mengancam keamanan Rusia, parlemen dan warga di Amerika Serikat dan Uni Eropa harus memahami bahwa para pemimpin mereka telah kehilangan akal sehat dan dapat membawa dunia ke konsekuensi tragis," kata Volodin memperingatkan melalui Telegram, dikutip dari Tass, Selasa 6 Agustus.
Anggota parlemen Rusia itu mengingatkan AS merupakan negara satu-satunya yang telah menggunakan senjata nuklir, merujuk pada pengeboman nuklir di Hiroshima dan Nagasaki pada bulan Agustus 1945.
"Metode AS tidak berubah seiring berjalannya waktu. Mereka telah mengubah Ukraina menjadi jembatan untuk berperang melawan negara kita [Rusia]. Dan mereka telah memperluas infrastruktur NATO ke wilayah Asia untuk melawan China saat mereka melancarkan serangan rudal ke kota-kota Iran yang damai," tuturnya.
BACA JUGA:
Volodin mengaku kedigdayaan AS kini telah berubah lantaran potensi nuklir juga bisa digerakkan oleh Rusia dan China.
"Selain itu, senjata paling mutakhir yang dikembangkan Rusia akhir-akhir ini menunjukkan keunggulan signifikan atas Amerika Serikat," ujar Volodin.