JAKARTA - Uni Eropa akan meminta pertanggungjawaban Moskow atas serangan "tidak dapat dibenarkan" di Ukraina, kata kepala Komisi Eksekutif blok itu, Ursula von der Leyen, Kamis.
"Di jam-jam gelap ini, pikiran kami bersama Ukraina, wanita, pria, dan anak-anak yang tidak bersalah saat mereka menghadapi serangan dan ketakutan yang tidak beralasan ini untuk hidup mereka," katanya di Twitter, seperti mengutip Reuters 24 Februari.
"Kami akan meminta pertanggungjawaban Kremlin," tegas von der Leyen.
Para pemimpin Uni Eropa akan mengadakan pertemuan puncak darurat di Brussels, Belgia pada Hari Kamis, setelah putaran pertama sanksi Uni Eropa terhadap Rusia mulai berlaku pada Hari Rabu.
Diberitakan Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer terbatas di Ukraina Timur, membuat Barat bereaksi dengan Presiden Joe Biden menyebut Moskow akan bertanggung jawab, sedangkan Sekjen PBB meminta Rusia menarik tentaranya atas nama kemanusiaan
Dalam pidato khusus yang disiarkan televisi di TV pemerintah Rusia, Presiden Putin mengatakan Rusia tidak punya pilihan selain mempertahankan diri dari apa yang dia katakan sebagai ancaman yang berasal dari Ukraina modern.
Pemimpin Rusia itu mengatakan, Moskow tidak punya pilihan selain meluncurkan operasi itu, yang ruang lingkupnya tidak segera jelas.
"Saya telah memutuskan untuk melakukan operasi militer khusus," kata Presiden Putin.
"Tujuannya adalah untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran intimidasi dan genosida selama delapan tahun terakhir. Dan untuk ini kami akan berjuang demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina," sambungnya.
"Dan untuk membawa ke pengadilan mereka yang melakukan banyak kejahatan berdarah terhadap warga sipil, termasuk terhadap warga Federasi Rusia," tandas Presiden Putin.
Terkait ini, Sekjen PBB membuat permohonan menit terakhir pada Hari Rabu kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan perang 'atas nama kemanusiaan', setelah pemimpin Rusia mengumumkan operasi militer mengenai Ukraina timur.
BACA JUGA:
"Presiden Putin, atas nama kemanusiaan, bawa pasukan Anda kembali ke Rusia," kata Guterres, berbicara setelah pertemuan darurat Dewan Keamanan di Ukraina.
Sementara, Amerika Serikat dan sekutunya akan menanggapi dengan cara bersatu dan tegas, terhadap serangan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan oleh pasukan militer Rusia di Ukraina, kata Presiden AS Joe Biden setelah ledakan terdengar di ibukota Ukraina, Kyiv.
"Presiden (Vladimir) Putin telah memilih perang terencana yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia," kata Biden dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Rabu malam.
"Rusia sendiri bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang akan ditimbulkan serangan ini. Dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia," tegasnya.