Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Harashta Haifa Zahra, gadis kelahiran Garut yang memenangkan ajang pemilihan ratu dunia Miss Supranational 2024 di Polandia pada Juli 2024.

Selain Harashta atau akrab disapa Tata, Presiden Jokowi juga menerima Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang juga Ketua Dewan Penasehat Yayasan Puteri Indonesia, Putri Kuswisnu Wardani, serta tiga finalis Putri Indonesia 2024.

"Presiden berkenan menerima empat pemenang Putri Indonesia 2024, di mana salah satunya Harashta sebagai Putri Indonesia 2024 baru saja memenangkan lomba pemilihan ratu dunia Miss Supranational 2024 di Polandia," kata Putri saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 5 Agustus, disitat Antara.

Putri menjelaskan, ajang Miss Supranational diikuti oleh 69 negara. Dengan kemenangan Tata dalam ajang tersebut, Tata berhasil mengalahkan 68 finalis dari berbagai negara yang disaksikan melalui televisi lebih dari satu miliar penonton dari seluruh dunia.

Putri menilai Tata tidak hanya berhasil mempertunjukkan kemampuannya dalam menjawab pertanyaan, tetapi juga memperlihatkan budaya Indonesia.

Dalam ajang Miss Supranational 2024, Tata menjadi pemenang pada kategori Best Talent Show setelah membawakan tarian Jaipong asal Jawa Barat, yang dipadukan dengan tari Bali.

Tata juga piawai menembang lagu 'Bubuy Bulan' dan bermain kecapi pada saat bersamaan dalam sesi pertunjukan bakat itu.

Menurut Putri, penampilan Tata pada ajang itu memperlihatkan berbagai budaya Indonesia, mulai dari tarian, nyanyian, hingga pakaian atau wastra yang membanggakan di mata dunia.

"Bukan saja melalui tarian, nyanyian, dan musik, tetapi juga baju-baju yang dikenakan oleh Harasta selama masa karantina adalah menggunakan wastra Indonesia," kata Putri.

Sementara itu Tata mengaku mendapatkan ucapan selamat langsung dari Presiden Jokowi karena telah membawa nama Indonesia dalam ajang internasional itu.

"Beliau (Presiden) juga langsung direct meminta kami untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan di Indonesia seperti G20 dan sebagainya," kata Tata.