Bagikan:

JAKARTA - Warga Israel diperintahkan untuk menyiapkan tempat perlindungan (shelter) di tengah meningkatnya ketengan regional. Perintah ini muncul setelah Hizbullah dan Iran menyatakan akan melakukan pembalasan terhadap Israel

Warga Israel diberikan panduan tentang apa yang harus dilakukan jika terjadi serangan terhadap negara tersebut. Sementara supermarket melaporkan adanya lonjakan penjualan barang-barang kebutuhan pokok.

Jaringan supermarket Victory Israel mengatakan penjualan beberapa barang naik 30 persen dibandingkan penjualan hari-hari biasa.

Dilansir CNN, Jumat, 2 Agustus, kebanyakan orang membeli makanan kaleng, sereal, pasta, tisu toilet, daging beku, air kemasan, dan tisu higienis.

Pemerintah kota Yerusalem mengeluarkan instruksi kepada masyarakat tentang apa yang harus dilakukan jika kota tersebut diserang dengan membagikan dokumen berisi daftar tempat parkir yang akan digunakan sebagai tempat berlindung dan daftar tempat perlindungan bom. Dikatakan warga harus bisa mencapai tempat perlindungan bom dalam waktu 90 detik.

“Warga disarankan untuk membersihkan dan mempersiapkan tempat perlindungan bom mereka terlebih dahulu,” kata dokumen tersebut.

Warga juga disarankan untuk menyediakan air dan makanan yang cukup untuk tiga hari serta membeli baterai dan senter selain obat-obatan.

“Warga harus bersiap menghadapi pemadaman listrik yang mungkin berlangsung beberapa hari. Mereka juga harus siap untuk tinggal di tempat perlindungan bom selama beberapa hari,” sambung imbauan itu.

Sebelumnya peemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengatakan “tugas” Iran untuk membalas kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran. Menurut New York Times, yang mengutip informasi yang diberikan oleh tiga pejabat Iran, Khamenei mengeluarkan perintah agar Iran menyerang Israel secara langsung setelah pembunuhan tersebut.

Israel tidak membenarkan atau menyangkal peran mereka dalam kematian Haniyeh.