JAKARTA - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan dimakamkan di Qatar pada hari ini setelah pembunuhannya di ibu kota Iran, Teheran.
Haniyeh akan dimakamkan di pemakaman setelah salat jenazah di kota Lusail, sebelah utara ibu kota Qatar, Doha.
Anggota politbiro Hamas Izzat al-Rishq menyerukan orang-orang untuk mendoakan arwahnya di semua masjid di seluruh dunia.
“Biarkan hari ini, Jumat, menjadi hari kemarahan yang luar biasa yang mengecam kejahatan pembunuhan dan menolak genosida di Jalur Gaza,” katanya dilansir Reuters, Jumat, 2 Agustus.
Haniyeh terbunuh oleh rudal yang menghantamnya langsung di sebuah wisma negara di Teheran tempat dia menginap, kata pejabat senior Hamas Khalil Al-Hayya pada konferensi pers.
Iran dan Hamas sama-sama menuduh Israel melakukan pembunuhan tersebut dan berjanji akan membalas musuh mereka.
Israel belum mengaku bertanggung jawab atas kematian tersebut atau membantahnya.
BACA JUGA:
Serangan tersebut adalah salah satu dari beberapa serangan yang menewaskan tokoh senior di Hamas atau gerakan Hizbullah Lebanon, sehingga memicu kekhawatiran perang di Gaza antara Israel dan militan Palestina akan berubah menjadi konflik regional yang membentang dari Laut Merah hingga perbatasan Lebanon-Israel dan sekitarnya.
Di Amerika Serikat, Presiden AS Joe Biden mengatakan pembunuhan Haniyeh tidak membantu upaya internasional untuk menjamin gencatan senjata dalam perang di Gaza, yang kini memasuki bulan ke-10.
“Itu tidak membantu,” kata Biden kepada wartawan pada Kamis, ketika ditanya apakah tindakan tersebut merusak peluang gencatan senjata.
Sedangkan Qatar telah memimpin upaya perdamaian bersama Mesir dan Amerika Serikat, sekutu utama Israel.