Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah mengatakan negaranya tidak akan membiarkan kematian Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, menyebut menjadi tugas pihaknya untuk melakukan balas dendam.

"Rezim penjahat dan teroris Zionis telah mengorbankan tamu kami yang terhormat di wilayah kami dan telah menyebabkan kesedihan kami, tetapi juga telah mempersiapkan tempat untuk hukuman yang berat," kata Khamenei dalam pesannya Hari Rabu, seperti dikutip dari situs Khamenei.ir 31 Juli.

Ismail Haniyeh berada di Teheran untuk mengikuti pelantikan presiden terpilih Iran pada Hari Selasa sore. Kelompok Hamas pada Hari Rabu mengonfirmasi tewasnya Haniyeh di kediamannya di Teheran.

Lebih lanjut Khamenei menyebut, Haniyeh bersedia mengorbankan nyawanya dalam pertempuran yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

"Ia siap untuk mati syahid dan telah mengorbankan anak-anak dan orang-orang yang dicintainya di jalan ini. Dia tidak takut menjadi martir," kata Khamenei.

"Namun, setelah peristiwa pahit dan tragis yang terjadi di dalam perbatasan Republik Islam ini, kami percaya bahwa sudah menjadi tugas kami untuk membalas dendam," tegasnya.

Khamenei sempat menerima Haniyeh dan Sekretaris Jenderal Jihad Islam Ziyad al-Nakhalah pada Hari Selasa, sebelum pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian.

"Saya mengucapkan belasungkawa kepada umat Islam; Front Perlawanan; orang-orang Palestina yang berani dan bangga; dan khususnya kepada keluarga dan orang-orang yang dicintai oleh Syuhada Haniyeh dan salah satu temannya yang syahid di sampingnya," kata Khamenei.