AU Ukraina Klaim Sukses Menangkis Gelombang Serangan Drone Rusia, Jatuhkan 89 Pesawat Nirawak

JAKARTA - Angkatan Udara Ukraina mengklaim berhasil menangkis salah satu serangan pesawat nirawak jarak jauh terbesar Rusia, menembak jatuh semua 89 pesawat nirawak yang diluncurkan ke Kyiv, wilayah sekitarnya dan daerah lain pada Rabu dini hari.

Serangan tersebut, yang terjadi lebih dari 29 bulan setelah invasi besar-besaran Rusia, terutama menargetkan Kyiv dan wilayah sekitarnya, tempat otoritas setempat mengatakan lebih dari 40 pesawat nirawak ditembak jatuh.

Pemerintahan militer ibu kota mengatakan tidak ada infrastruktur sipil atau penting yang terkena serangan langsung. Tetapi, puing-puing rudal merusak atap, jendela, dan fasad 13 rumah pribadi di wilayah tersebut, menurut otoritas di sana.

"Ini adalah salah satu serangan paling masif oleh pesawat nirawak serang Shahed-131/136," kata angkatan udara, menyebutkan jenis pesawat nirawak yang menurut mereka telah digunakan Rusia dalam jumlah ribuan untuk menyerang Ukraina, melansir Reuters 31 Juli.

Serhiy Popko, kepala administrasi militer Kyiv mengatakan, serangan pesawat nirawak terbaru itu adalah yang ketujuh yang dilakukan terhadap kota itu pada bulan Juli.

Sekitar 11.500 penduduk berlindung demi keselamatan di stasiun metro pada malam hari saat pesawat nirawak datang dalam beberapa gelombang dari "segala arah yang memungkinkan," kata otoritas kota.

Selain drone, angkatan udara juga mencegat rudal Kh-59 yang ditembakkan ke wilayah selatan Mykolaiv, katanya.

Popko mengatakan, Kyiv dan sebagian besar Ukraina tengah dan timur berada di bawah peringatan serangan udara sejak pukul 20.00 GMT pada hari Selasa. Sistem pertahanan udara dikerahkan pada pendekatan ke Kyiv dan wilayah di luar wilayah itu beberapa kali pada malam hari.

Di sisi lain, tidak ada komentar langsung dari Rusia.

Sementara itu, seorang juru bicara mata-mata militer mengatakan kepada Reuters minggu lalu, Rusia juga mulai menggunakan pesawat nirawak murah baru, beberapa di antaranya dilengkapi dengan kamera, untuk memfilmkan lokasi pertahanan udara Ukraina dan hasil serangannya, sementara yang lain bertindak sebagai umpan.