Bagikan:

JAKARTA - Pejabat senior Hamas memastikan, kelompok militan Palestina itu akan melanjutkan perjuangannya, usai tewaskan Kepala Biro Politik Ismail Haniyeh.

Ismail Haniyeh tewas dalam serangan di Teheran, Iran. Ia tewas bersama dengan seorang pengawalnya. Ia berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan presiden terpilih Iran, Masoud Pezeshkian Hari Selasa.

"Hamas adalah sebuah konsep dan institusi, bukan orang per orang. Hamas akan terus berada di jalan ini tanpa memandang rendah pengorbanan dan kami yakin akan kemenangan," jelas pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri, melansir Reuters 31 Juli.

"Pembunuhan yang dilakukan oleh penjajah Israel terhadap Saudara Haniyeh merupakan eskalasi besar yang bertujuan untuk mematahkan keinginan Hamas dan kehendak rakyat kami serta mencapai tujuan-tujuan palsu. Kami tegaskan bahwa eskalasi ini akan gagal mencapai tujuannya," katanya.

Sementara itu, pengamat politik Timur Tengah Faisal Assegaf mengatakan, masa jabatan Haniyeh akan berakhir tahun depan.

"Hamas sudah memiliki mekanisme memilih pemimpin. Ketua umum itu jabatan empat tahun. Haniyeh sudah dua periode dan masa jabatannya mestinya berakhir tahun depan," jelas Assegaf kepada VOI.

Dikatakannya, Kepala Biro Politik di Doha yang dipegang Haniyeh sama dengan ketua umum. Ada pula kepala biro politik untuk Gaza, Tepi Barat, hingga Diaspora.

Dikutip dari Haaretz, Haniyeh pertama kali terpilih untuk posisi tersebut tahun 2017. Ia terpilih untuk periode kedua pada Agustus 2021.

Faisal mengatakan, peristiwa ini kemungkinan besar akan menyebabkan perang Gaza terus berlangsung lebih dari satu tahun. Ini juga akan berdampak pada gencatan senjata yang sedang diusahakan, sementara nasib sandera di Gaza juga terancam.

"(PM Israel Benjamin) Netanyahu gagal mencapai tujuan Perang Gaza, bisa merangkak naik popularitasnya karena membunuh Haniyeh," katanya.