Bagikan:

JAKARTA - Massa dalam kerusuhan di Venezuela merobohkan patung raksasa Hugo Chavez untuk mengungkapkan kemarahan mereka atas dugaan kecurangan pemilu yang dilakukan Presiden sekaligus calon petahana Nicolás Maduro.

Di kota tepi laut La Guaira, di luar ibu kota Caracas, besi beton dan bongkahan beton tergeletak di bawah tumpuan tempat sekelompok pengunjuk rasa merobohkan salah satu patung Chavez yang dipersembahkan oleh Maduro pada tahun 2017.

Video yang diberikan kepada The Associated Press dari salah satu pengunjuk rasa, menunjukkan momen ketika patung pemimpin yang dikenal sebagai El Comandante setinggi 3,5 meter itu diroboohkan dan diiringi teriakan “pemerintahan ini akan jatuh.”

Setelah ‘tumbang’, patung tersebut diseret dengan sepeda motor melintasi alun-alun, disiram bensin dan dibakar.

“Ini adalah simbol yang kuat bagi mereka,” kata pengunjuk rasa, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena takut ditangkap dilansir ABC News, Rabu, 31 Juli.

“Setiap kali kita mengatasi salah satu simbol mereka, kita menghilangkan sebagian kekuatannya,”sambungnya.

Ini bukan pertama kalinya monumen untuk menghormati pencipta Revolusi Bolivarian diserang massa yang marah. Fenomena yang sama terjadi pada gelombang kerusuhan anti-pemerintah pada tahun 2017 dan 2019.

Seorang perwira intelijen militer berpakaian ‘preman’ menghentikan wartawan yang mencoba mengambil foto sisa-sisa patung yang hancur di La Guaira.

Perwira itu mengatakan negaranya sedang “berperang” dan segala upaya untuk tidak menghormati Chavez merupakan tindakan yang menyinggung jutaan rakyat Venezuela yang menghormati mantan penerjun payung militer dan ikon anti-imperialis tersebut.

Sementara itu Presiden Maduro mengatakan beberapa orang ditangkap dalam serangan tersebut.

“Apa yang ada di kepala orang-orang ini? Di dalam hati?" tanya Maduro dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada Senin, 29 Juli malam, di mana ia menyiarkan gambar beberapa serangan tersebut.

“Bayangkan saja jika suatu hari mereka mendapatkan kekuasaan di sini, apa yang mampu mereka lakukan,” katanya.