JAKARTA - Gedung Putih (White House) menyebut protes pengunjuk rasa selama PM Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di Kongres Amerika Serikat (AS), Washington D.C., sebagai hal memalukan.
“Mengidentifikasi diri dengan organisasi teroris jahat seperti Hamas, membakar bendera Amerika, atau mencabut paksa bendera Amerika dan menggantinya dengan bendera lain, adalah hal yang memalukan. Antisemitisme (permusuhan) dan kekerasan tidak pernah bisa diterima,,” kata juru bicara Gedung Putih Andrew Bates dilansir CNN, Kamis, 25 Juli,
“Setiap orang Amerika mempunyai hak untuk melakukan protes damai. Namun sayangnya, tidak semua orang menunjukkan perdamaian hari ini,” katanya.
Polisi menangkap sembilan orang selama protes di sekitar Washington, DC.
Menurut polisi DC, dua orang ditangkap dan didakwa menyerang seorang petugas polisi setelah mendorong penegak hukum selama protes di dekat Union Station.
Dua orang lainnya ditangkap setelah melewati garis polisi setelah seorang petugas diserang, kata Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan DC Pamela Smith.
Di lokasi lain dekat Capitol, lima orang juga didakwa karena kerumunan hingga mengganggu setelah polisi mengatakan mereka menggunakan alat pengunci untuk menyatukan tangan dan memblokir lalu lintas.
BACA JUGA:
“Meskipun banyak orang memilih untuk menggunakan hak amandemen pertama mereka secara damai di kota kami, beberapa memilih untuk tidak mematuhi hukum,” kata Smith.
“Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada anggota Departemen Kepolisian Metropolitan yang telah membantu mitra lokal, negara bagian, dan federal kami, dan terutama komunitas kami yang membantu kami menjaga Distrik Columbia tetap aman bagi semua orang,” katanya.