Bagikan:

JAKARTA - Kawasan hotel tempat Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menginap selama kunjungannya ke Amerika Serikat (AS) diteror pendemo dengan belatung dan jangkrik.

Mengutip Mirror, Kamis 25 Juli, belatung dan jangkrik itu disebar pendemo yang menentang kekerasan selama pendudukan militer Israel di Gaza, Palestina.

Dalam salah satu video yang diunggah akun media sosial X Palestinian Youth Movement, terlihat belatung dan jangkrik merayap di sekitar meja di dalam Hotel Watergate lokasi Netanyahu menginap di Washington D.C.

"Para pengunjuk rasa Palestina membuat kekacauan di Hotel Watergate tadi malam sehingga Netanyahu, agen Mossad Israel, dan Dinas Rahasia tidak memiliki kedamaian. Itu karena mereka terus meneror rakyat kami," tulis akun tersebut dalam keterangan video yang diunggah.

Kunjungan Netanyahu ke AS diketahui memicu gelombang aksi protes di Washington D.C dari massa yang menentang tindakan militer Israel di Gaza.

Para pengunjuk rasa mengatakan Israel telah melakukan kejahatan perang terhadap warga Palestina, termasuk warga sipil yang acap kali sengaja menjadi sasaran.

Di satu sisi, Netanyahu beralasan operasi militer Israel di Gaza yang memakan korban warga sipil diperlukan untuk membebaskan sandera dan membasmi Hamas.

Protes itu juga termasuk aksi turun ke jalan di sekitar gedung Kongres AS Capitol. Spanduk bertuliskan "Hentikan Kejahatan Perang di Gaza" terlihat dalam demonstrasi itu.

Polisi bertindak tegas mengamankan pendemo dengan menyemprotkan cairan merica bagia pengunjuk rasa yang tidak tertib.

Kedatangan Netanyahu di AS juga disambut aksi demonstrasi warga Yahudi pro-Palestina.

Jelang pertemuannya dengan Presiden AS Joe Biden pada Kamis 25 Juli, warga Yahudi pro-Palestina di AS berdemonstrasi di Gedung Putih menentang kekerasan dan aksi genoside Israel di Gaza.

Warga Yahudi pro-Palestina itu memakai tshirt merah dengan tulisan "Not In Our Name" duduk melingkari bagian dalam Gedung Putih sembari membentangkan spanduk protes.

Aksi mereka kemudian dibubarkan paksa aparat. Spanduk mereka diambil paksa, sementara sejumlah lainnya ditangkap.