JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan menjamu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada Kamis, 25 Juli, untuk membahas kemajuan menuju gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera.
Sedangkan Wakil Presiden Kamala Harris akan bertemu secara terpisah dengan Netanyahu, kata Gedung Putih dilansir Reuters, Rabu, 24 Juli.
Pemimpin Israel Netanyahu akan berpidato di hadapan Kongres AS di tengah protes dan ketidakpuasan a beberapa anggota parlemen Amerika atas perang di Gaza.
BACA JUGA:
Dilansir Reuters, pidato Netanyahu diperkirakan akan fokus pada koordinasi tanggapan Israel dan AS terhadap situasi yang bergejolak di Timur Tengah, di mana ada bahaya perang Gaza yang akan meluas menjadi konflik regional yang lebih luas.
PM Israel juga diperkirakan akan menggunakan pidatonya untuk menyerukan tindakan yang lebih kuat terhadap Iran, yang mendukung pejuang Hamas dan Hizbullah Lebanon dan telah menuai kecaman AS atas kemajuan nuklirnya baru-baru ini.
Meskipun kunjungan Netanyahu diatur oleh para pemimpin Partai Republik di Kongres, kunjungan tersebut kemungkinan tidak akan terlalu konfrontatif dibandingkan tahun 2015, ketika Partai Republik mengesampingkan Presiden Barack Obama dan mengundang Netanyahu ke Kongres untuk mengkritik kebijakan Partai Demokrat di Iran.
Kali ini, Netanyahu akan berusaha untuk memperkuat hubungan lamanya dengan Partai Republik tetapi juga berupaya meredakan ketegangan dengan Biden, yang akan ia andalkan selama enam bulan sisa masa jabatan presiden.
Dia juga harus menghubungi Wakil Presiden AS Kamala Harris, yang terkadang lebih vokal dibandingkan bosnya dalam mengkritik Israel atas banyaknya korban sipil Palestina di Gaza.
Para aktivis berjanji akan melakukan protes massal, dan gedung Capitol yang dikelilingi oleh pagar tinggi dan polisi tambahan. Belasan jalan di Washington juga ditutup pada Rabu.