Bagikan:

JAKARTA - Kepala Staf Israel Defense Forces (IDF) Letnan Jenderal Herzi Halevi mengatakan, keputusan soal mundur atau tidak dirinya, setelah gagal mencegah serangan Hamas Oktober tahun lalu, akan diputuskan setelah tujuan perang tercapai.

Itu dikatakannya dalam konferesi pers Hari Minggu yang membahas berbagai topik mengenai IDF, sejak konflik terbaru di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023.

"Saya telah bertugas di IDF selama hampir 40 tahun. Tidak ada satu momen pun dalam tugas saya yang mengharuskan saya berpegangan pada kursi. Saat ini saya sibuk dengan tugas-tugas: membubarkan Hamas, memulangkan para sandera, menciptakan keamanan bagi penduduk di perbatasan," kata Letjen Halevi, dilansir dari The Times of Israel 15 Juli.

"Saya telah menyatakan tanggung jawab saya pada beberapa kesempatan, dan kata-kata ini juga memiliki makna praktis, sangat jelas bagi saya," tambahnya, menyiratkan bahwa ia serius mempertimbangkan untuk mengundurkan diri.

"Kami tidak meninggalkan tugas di tengah jalan, ketika kami menyelesaikan tugas, saya akan membuat keputusan," tegasnya.

Menanggapi penyelidikan yang sedang berlangsung atas kegagalan sebelum, selama dan setelah serangan 7 Oktober, Letjen Halevi mengatakan tidak ada aspek aktivitas IDF yang tidak akan menjadi subjek penyelidikan mendalam, termasuk "kepemimpinan senior IDF dan perilaku saya sendiri."

Letjen Halevi menambahkan, penyelidikan sejauh ini telah mengungkap sejumlah kegagalan serta keberanian besar para prajurit IDF

"Setiap tindakan kepahlawanan yang mereka lakukan adalah milik mereka sendiri. Dalam setiap kesalahan mereka, saya memiliki peran," pungkasnya.