JAKARTA - Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur mendatangi ruko perekrutan lowongan kerja yang disinyalir melakukan aksi penipuan terhadap sejumlah pelamar kerja di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin, 15 Juli.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto mengatakan, terkait adanya berita viral diduga penipuan penerimaan kerja di daerah Duren Sawit, pihaknya sudah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian.
"Hari ini akan kita telusuri lagi, kami sudah ke lokasi," kata AKBP Armunanto kepada wartawan, Senin, 15 Juli.
AKBP Armunanto juga mengimbau kepada para korban penipuan pelamar kerja di ruko Duren Sawit agar segera membuat laporan ke Polsek Duren Sawit atau Polres Metro Jakarta Timur.
"Kami sarankan pada warga masyarakat atau pencari kerja yang merasa tertipu agar mau membuat laporan polisi. Sehingga kami bisa menangani perkara tersebut," ujarnya.
Kasat memastikan sampai saat ini pihaknya belum menemukan adanya laporan dari Polsek maupun Polres Metro Jakarta Timur.
"Belum ada laporan terkait peristiwa yang viral tersebut. Namun kami tetap melakukan pengecekan ke lokasi, kami sudah ketemu rukonya. Sabtu kemarin tutup, Minggu tutup dan hari ini hari kerja anggota coba cek ke ruko tersebut," katanya.
Hingga berita ini ditulis, penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur belum melakukan pemeriksaan terhadap saksi - saksi.
"Untuk sementara belum ada saksi yang kita minta keterangan, karena di lokasi situ sepi warga semua ruko tutup," ujarnya.
BACA JUGA:
Aksi dugaan penipuan modus lowongan kerja kembali terjadi di wilayah Jakarta Timur. Kali ini, dugaan modus aksi penipuan lowongan kerja itu bergerak di bidang logistik yang berada di sebuah ruko Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Sejumlah pelamar yang menjadi korban dimintai uang hingga Rp 1,7 juta rupiah sebagai syarat agar bisa diterima bekerja. Dugaan penipuan lowongan pekerjaan itu diketahui bernama PT VTLI. Kejadian ini juga viral di media sosial instagram.
Para pelamar kerja yang menjadi korban dugaan penipuan akhirnya berhasil menolak percobaan pemerasan modus penerimaan kerja itu.