JAKARTA - Parlemen Finlandia mengesahkan undang-undang yang memberikan wewenang kepada penjaga perbatasan untuk memblokir penyeberangan pencari suaka dari Rusia.
UU ini disahkan setelah lebih dari 1.300 orang tiba di negara itu, sehingga memaksa Helsinki untuk menutup perbatasannya.
Finlandia menuduh negara tetangganya, Rusia, mempersenjatai migrasi dengan mendorong sejumlah migran dari negara-negara seperti Suriah dan Somalia untuk melintasi perbatasan, pernyataan yang dibantah Kremlin.
Helsinki yakin Moskow mempromosikan penyeberangan tersebut sebagai pembalasan atas bergabungnya Finlandia ke NATO, yang mendukung Ukraina melawan invasi Rusia.
Pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Petteri Orpo mengatakan rancangan undang-undang tersebut sangat penting untuk menghentikan kedatangan migran di masa depan, meskipun undang-undang tersebut bertentangan dengan komitmen hak asasi manusia internasionalnya.
“Ini adalah pesan yang kuat kepada Rusia, pesan yang kuat kepada sekutu kami, bahwa Finlandia menjaga keamanannya sendiri, kami menjaga keamanan perbatasan UE,” kata Orpo dilansir Reuters, Jumat, 12 Juli.
BACA JUGA:
Tidak ada pendatang baru pencari suaka sejak Maret. Finlandia menutup perbatasan daratnya dengan Rusia akhir tahun lalu.
Langkah Finlandia serupa dengan langkah yang diambil dalam beberapa tahun terakhir di negara-negara Eropa lainnya, termasuk Polandia dan Lituania, untuk mempersulit migran melintasi perbatasan dari Rusia dan Belarus, sekutu Rusia.
RUU Finlandia disahkan dengan 167 suara mendukung, 31 menentang, dan satu abstain. Untuk bisa lolos, proposal tersebut memerlukan dua pertiga suara mayoritas di parlemen yang memiliki 200 kursi.