JAKARTA - Kremlin menyebut seluruh dunia memperhatikan kesalahan ucapan Joe Biden pada pertemuan puncak NATO. Kremlin mengatakan cara presiden Amerika Serikat (AS) berbicara tentang Presiden Rusia Vladimir Putin tidak dapat diterima.
Kremlin memberikan komentar tersebut setelah Biden salah bicara dan memperkenalkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebagai "Presiden Putin", sebelum segera mengoreksi dirinya sendiri.
Dalam keselo lidah lainnya, Biden mencampuradukkan nama Kamala Harris, wakil presidennya, dan lawan pemilunya Donald Trump.
“Kami memperhatikan bahwa seluruh dunia memperhatikan apa yang terjadi, dan tidak ada komentar di sini (dari kami), namun jelas bahwa ini adalah kesalahan bicara,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan dilansir Reuters, Jumat, 12 Juli.
“Dapat dimengerti bahwa mereka mungkin menerima tanggapan yang luas mengingat konteks diskusi politik internal yang kita saksikan sekarang di AS, namun ini bukan topik kami, ini topik internal AS,” katanya.
BACA JUGA:
Peskov mengatakan, prospek calon presiden AS yang akan ditentukan oleh pemilih di AS, bukan Rusia.
Namun dia menyebut Kremlinmemperhatikan apa yang mereka sebut sebagai komentar tidak sopan yang dibuat Biden terhadap Putin.
Dia tidak mengatakan apa komentar tersebut, namun Biden menyebut Putin di KTT NATO sebagai "orang gila yang suka membunuh".
"Kami terus menganggap tindakan seorang kepala negara yang melontarkan pernyataan tidak sopan terhadap kepala negara lain merupakan tindakan yang tidak dapat diterima dan tidak diperbolehkan. Saya mengacu pada pernyataannya mengenai Presiden Putin," kata Peskov.
"Hal ini tidak dapat kami terima, dan menurut kami hal ini sama sekali tidak membuat seorang kepala negara Amerika terlihat baik. Ini adalah sesuatu yang kami perhatikan secara langsung dan sesuatu yang sama sekali tidak dapat kami terima,” sambungnya.