Bagikan:

JAKARTA - Jutaan orang di Texas tenggara mengalami kondisi yang sangat panas tanpa bantuan AC setelah badai Beryl mematikan aliran listrik di sebagian besar wilayah tersebut.

Panas terik juga membakar sebagian besar wilayah Amerika Serikat Bagian Barat dan Kanada, sehingga meningkatkan risiko kebakaran hutan.

Sekitar 2 juta rumah dan tempat usaha di Texas tanpa listrik, menurut Poweroutage.us, karena suhu mencapai di 38 derajat Celcius pada tengah hari pada Selasa, 9 Juli, kata Badan Cuaca Nasional.

"Tanpa aliran listrik di sebagian besar wilayah Texas Tenggara setelah bencana Beryl, tidak ada AC yang dapat menyebabkan kondisi berbahaya," kata badan tersebut dilansir Reuters, Rabu, 10 Juli.

Badai Beryl menerjang Texas pada Senin, 8 Juli, membanjiri jalan raya, merusak rumah-rumah dan memutus jaringan listrik yang dilaluinya. Tujuh orang tewas dalam badai di Texas, termasuk dua orang yang tewas tertimpa pohon tumbang, Houston Chronicle melaporkan. Beryl membunuh 11 orang di Karibia sebelum mencapai Texas.

Badai tersebut melemah saat bergerak melalui wilayah Midwest namun masih menimbulkan risiko banjir bandang dan tornado hingga hari Rabu, kata Badan Cuaca Nasional.

Warga Houston, Raymond Miller (46) mengalami mati listrik sejak jam 6 pagi pada Senin. Makanan di lemari esnya tidak bisa dimakan dan anjingnya terengah-engah.

"Saya sulit tidur dan kelembapan membuat saya sangat sulit bernapas di apartemen saya. Membuka jendela tadi malam tidak menghasilkan apa-apa, malah memperburuk keadaan," kata Miller.

Miller berencana untuk duduk bersama anjingnya di dalam kendaraan ber-AC-nya, yang bahan bakarnya hanya tersisa seperempat.

"Tidak ada gas yang tersedia. Semua orang kehabisan bensin," katanya.

Secara keseluruhan, sekitar 128 juta orang di seluruh AS berada di bawah peringatan panas pada Selasa. Sebagian besar wilayah Barat, mulai dari Seattle hingga California hingga Arizona, diperkirakan akan mengalami rekor suhu tertinggi.

Suhu tertinggi nasional sebesar 129 F (54 C) tercatat di dekat Tecopa, California, di Gurun Mojave, kata dinas cuaca.