JAKARTA - Jasad seorang pendaki gunung asal Amerika Serikat (AS) yang hilang 22 tahun lalu saat mendaki puncak bersalju di Peru ditemukan setelah mencairnya es akibat perubahan iklim.
William Stampfl dilaporkan hilang pada bulan Juni 2002, dalam usia 59 tahun, ketika longsoran salju mengubur rombongan pendakiannya di gunung Huascaran, yang tingginya lebih dari 22.000 kaki.
Stampfl melakukan pendakian bersama temannya, Matthew Richardson dan Steve Erskine. Jenazah Erskine ditemukan tak lama setelah longsoran salju, namun jenazah Richardson masih hilang.
Polisi Peru mengatakan jenazahnya akhirnya ‘terungkap’ karena pencairan es di pegunungan Cordillera Blanca di Andes.
Dilansir CBS News, Rabu, 9 Juli, tubuh Stampfl, serta pakaian, tali kekang, dan sepatu botnya awet dalam cuaca dingin, menurut gambar yang dimiliki polisi.
Paspornya ditemukan di antara barang-barang miliknya, sehingga polisi dapat mengidentifikasi jenazahnya.
Surat izin mengemudi Stampfl juga ditemukan bersama jenazahnya. Stampfl tercatat sebagai San Bernardino County, California.
Jenazah Stampfl dibawa turun gunung pada akhir pekan oleh pemandu dan petugas polisi dan dimasukkan ke kamar mayat di kota Huaraz.
BACA JUGA:
Pegunungan di timur laut Peru, yang menjadi rumah bagi puncak bersalju seperti Huascaran dan Cashan, merupakan favorit para pendaki gunung dari seluruh dunia.
Pada Mei, jenazah seorang pendaki Israel ditemukan di sana hampir sebulan setelah dia menghilang.
Dan bulan lalu, seorang pendaki gunung berpengalaman asal Italia ditemukan tewas setelah dia terjatuh saat mencoba mendaki puncak Andean lainnya.