JAKARTA - Badai Beryl menguat saat mendekati pantai Texas. Terjangan badai memaksa penutupan pelabuhan minyak utama, pembatalan penerbangan, dan peringatan badai tersebut akan menjadi badai yang mematikan bagi masyarakat.
Beryl pekan lalu menyapu Jamaika, Grenada, St. Vincent dan Grenadines, merobohkan bangunan dan kabel listrik serta menewaskan 11 orang.
Badai tersebut melemah setelah menimbulkan kehancuran mematikan di seluruh Karibia, namun menguat menjadi badai kategori 1 saat melintasi perairan hangat Teluk Meksiko.
Saat mencapai daratan di dekat Houston, Texas, pada Senin, 8 Juli, badai tersebut mungkin merupakan badai kategori 2.
“Penguatan tambahan diperkirakan terjadi sebelum pendaratan di pantai Texas,” kata Pusat Badai Nasional AS (NHC) dalam peringatan terbarunya dilansir Reuters.
Penjabat Gubernur Texas Patrick pada Minggu, 7 Juli, menyatakan 120 wilayah menjadi daerah bencana menjelang terjadinya badai dan memperingatkan Beryl "akan menjadi badai yang mematikan bagi orang-orang yang berada tepat di jalur bencana tersebut."
Sekolah akan ditutup ketika badai mendekat.
BACA JUGA:
Maskapai membatalkan ratusan penerbangan, dan para pejabat memerintahkan evakuasi di kota-kota pantai.
Penutupan pelabuhan pengiriman minyak utama di sekitar Corpus Christi, Galveston dan Houston menjelang terjadinya badai dapat mengganggu ekspor minyak mentah, pengiriman minyak mentah ke kilang, dan bahan bakar kendaraan dari pabrik.