JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merespons soal namanya masuk salah satu usulan PSI Jakarta Barat sebagai bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Ahok yang kini menjabat sebagai Ketua Bidang Perekonomian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP mengaku belum ada komunikasi yang disampaikan PSI Jakbar terkait usulan yang memasukkan namanya.
"Tidak pernah (ada komunikasi dengan PSI)," kata Ahok dalam pesan singkat, Senin, 8 Juli.
Ahok enggan merespons soal kesediaan namanya diusulkan sebagai salah satu kandidat cagub-cawagub PSI. Menurut Ahok, semestinya usulan tersebut disampaikan kepada DPP PDIP untuk ditindaklanjuti.
Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu, menurut Ahok, memiliki mekanisme pengusulan dengan penggodokan secara terstruktur dari tingkat daerah hingga pusat.
"PDI perjuangan memiliki mekanisme pengusulan dan bukan dengan cara bicara di media. Kerja sama sama partai bisa dilakukan oleh keputusan ketua umum," jelas Ahok.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Jakbar menggelar rapat pleno pengurus dari tingkat kota hingga kecamatan di Jakarta Barat. Hasilnya, terdapat 6 nama cagub-cawagub yang diusulkan ke Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta.
Beberapa nama yang diusulkan di antaranya merupakan pimpinan partai, yakni Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie.
Nama lain yang diusulkan yakni Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Menteri BUMN Erick Thohir, mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini menjadi Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan pesohor Deddy Corbuzier.
"Proses seleksi ini sangat penting untuk memastikan bahwa PSI Jakarta dapat mengusung calon-calon yang memiliki integritas, kompetensi, dan visi yang jelas untuk memajukan Jakarta," ungkap Plt Ketua DPD PSI Jakbar William Aditya Sarana.
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta ini menguraikan, nama-nama yang diusulkan pengurus PSI Jakbar juga merupakan hasil dari aspirasi konstituen di wilayahnya.
"Kami telah melibatkan berbagai elemen masyarakat khususnya di Jakarta Barat dan mendengarkan aspirasi mereka untuk memastikan bahwa calon yang direkomendasikan adalah yang terbaik dan paling sesuai untuk memimpin Jakarta ke depan," jelas William.