BANDUNG – Teguh Santosa, Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), berhasil meraih gelar doktor dalam bidang hubungan internasional dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Dalam ujian promosi doktor yang digelar di Gedung Pascasarjana FISIP Unpad pada Sabtu 6 Juli, Teguh mempertahankan disertasinya yang berjudul "Reunifikasi Korea Dengan Keterlibatan Multipihak: Suatu Studi Melalui Game Theory".
Reunifikasi Semenanjung Korea menjadi fokus utama disertasi Teguh, yang mengkaji dinamika domestik Korea Utara dan Korea Selatan serta keterlibatan negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, China, dan Rusia. Teguh memaparkan bahwa meskipun ada tantangan ideologi dan politik di antara Korea Utara dan Korea Selatan, isu reunifikasi menjadi lebih kompleks dengan adanya keterlibatan multipihak.
Dalam disertasinya, Teguh juga membahas usulan terbaru dari pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, yang pada Januari lalu mengusulkan penghapusan gagasan reunifikasi dari Konstitusi Korea Utara. Teguh menyebut usulan ini sebagai solusi dua negara (two states solution), yang jika diikuti oleh Korea Selatan, dapat mengarah pada perdamaian permanen dan coexistence yang damai.
BACA JUGA:
Teguh berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan para penguji: Prof. Mohammad Benny Alexandri, Taufik Hidayat, Ph.D., dan Dr. Arifin Sudirman, serta tim promotor yang terdiri dari Prof. Arry Bainus, Prof. Widya Setiabudi Sumadinata, dan Dr. Wawan Budi Darmawan. Ia dinyatakan lulus dengan predikat yudisium sangat memuaskan.
Teguh Santosa, yang juga wartawan senior, menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) di Unpad dan studi magister (S2) di University of Hawaii at Manoa, Amerika Serikat.