Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant membahas transisi ke fase baru perang di Gaza dengan utusan AS dan penasihat senior Presiden AS Joe Biden, Amos Hochstein, ketika keduanya bertemu di Washington.

“Menteri Gallant mengatakan kepada Hochstein bahwa transisi ke ‘Fase C’ dalam perang di Gaza akan berdampak pada perkembangan di semua lini, dan Israel sedang mempersiapkan setiap skenario baik secara militer maupun diplomatis,” kata Kementerian Pertahanan Israel dalam pernyataannya dilansir CNN, Senin, 24 Juni.

Para pejabat Israel belum mengklarifikasi apa yang dimaksud Gallant dengan “Fase C,”.

Namun pada tanggal 20 Oktober, tak lama setelah serangan teror yang memicu respons militer besar-besaran Israel di Gaza, Gallant dan Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset mengatakan perang melawan Hamas akan memiliki tiga fase utama.

Fase Pertama akan mencakup kampanye militer yang melibatkan aset udara dan darat.

Sedangkan Fase Kedua, akan melibatkan pertempuran tetapi dengan “intensitas lebih rendah” dan untuk “menghilangkan kantong-kantong perlawanan.”

Gallant mengatakan fase ketiga “adalah pembentukan rezim keamanan baru di Jalur Gaza, penghapusan tanggung jawab Israel atas kehidupan sehari-hari di Jalur Gaza, dan penciptaan realitas keamanan baru bagi warga Israel .”

Tidak jelas apakah Fase C dimaksudkan sebagai fase ketiga dari rencana yang sebelumnya digariskan oleh Gallant. CNN menghubungi Kementerian Pertahanan Israel untuk meminta klarifikasi tetapi belum mendapatkan tanggapan.

Gallant mengatakan lewat unggahan akun X setelah pertemuan, dia menekankan kepada Hochstein “transisi ke fase III pertempuran di Gaza akan mempengaruhi semua sektor pertempuran.

“Kami bersiap menghadapi segala kemungkinan, baik militer maupun politik,” kata Gallant.

Pernyataan itu menyebutkan Gallant dan Hochstein membahas meningkatnya konflik di perbatasan Israel-Lebanon.