Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah  memperingatkan kelompoknya akan berperang "tanpa aturan" dan "tanpa batasan" jika perang yang lebih luas dengan Israel meletus, dan tidak ada tempat di Israel yang akan aman dari serangan tersebut..

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Nasrallah mengatakan hal itu termasuk kemungkinan sasaran di Laut Mediterania, dilansir Reuters, Rabu, 19 Juni.

Nasrallah juga mengancam Siprus untuk pertama kalinya, dengan mengatakan Hizbullah dapat menganggapnya sebagai “bagian dari perang” jika mereka terus mengizinkan Israel menggunakan bandara dan pangkalannya untuk latihan militer.

Diberitakan sebelumnya, Israel siap untuk perang habis-habisan di Lebanon. Militer Israel mengatakan Komando Utaranya di perbatasan utara Israel siap dengan rencana serangan darat ke Lebanon.

Kabar dari menteri luar negeri dan militer Israel ini disampaikan pada Selasa 18 Juni malam menyusul Hizbullah merilis rekaman drone yang dianggap mengancam stabilitas Israel.

Mengutip Al Jazeera, ketegangan yang meningkat ini bertentangan dengan upaya Amerika Serikat (AS) untuk mencegah eskalasi di tengah permusuhan tingkat rendah di perbatasan Israel-Lebanon selama berbulan-bulan lamanya.

Rekaman drone Hizbullah itu menggambarkan kota pelabuhan Haifa di Israel pada siang hari.

Dalam video berdurasi sembilan menit itu terlihat kawasan sipil dan militer, termasuk mal dan pemukiman, selain kompleks manufaktur senjata dan baterai pertahanan rudal.

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz menanggapi keras rekaman drone tersebut. Dia bilang, Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah telah membual tentang memfilmkan pelabuhan Haifa, yang dioperasikan oleh perusahaan asing dari China dan India.

“"Kami sangat dekat dengan momen pengambilan keputusan untuk mengubah peraturan terhadap Hizbullah dan Lebanon. Dalam perang habis-habisan, Hizbullah akan hancur dan Lebanon akan terkena dampak yang parah,” cuit Katz dalam akun media sosial X miliknya