Bagikan:

JAKARTA - Polres Metro Jakarta Timur mengamankan mobil Honda Mobilio berwarna putih milik korban BH alias B yang meregang nyawa akibat dikeroyok massa di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

"(barang bukti) Sudah di Polrestro Jaktim. Kami sudah mengamankan mobil yang digelapkan, mobil tersebut sudah berganti identitas, dari pelat nomor," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Rabu, 19 Juni.

Dari pantauan VOI di Mapolres Metro Jakarta Timur, terlihat mobil Mobilio berwarna putih itu masih terlihat mulus di bagian interior dan eksterior.

Menurut Kombes Nicolas, mobil Mobilio itu disita dari tangan seorang pelaku yang berada di Pati, Jawa Tengah.

"Mobil sudah kami amankan dari AG, salah satu tersangka di Polresta Pati. Untuk barang bukti sudah diamankan di Polrestro Jaktim bersama surat-surat," katanya.

Kombes Nicolas menjelaskan, pelaku berinisial AG yang menguasai kendaraan milik korban penggelapan berinisial BH alias B, mengaku tidak mengenali RP (terlapor kasus penggelapan).

"Yang bersangkutan tidak secara langsung berkomunikasi dengan penyewa (terlapor inisial RP)," ucapnya.

Saat ini, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Timur masih melakukan pemeriksaan terhadap 4 orang saksi.

"Saksi diambil keterangan yang di BAP ada 4 saksi, yakni pelapor B, karyawan dari pelapor berinisial HS, pemegang terakhir AG (tersangka di Pati, Jawa Tengah) dan pihak leasing untuk mengetahui keabsahan kendaraan ini," katanya.

Kasus penggelapan mobil ini berawal ketika BH alias B (52), bos rental itu, mendeteksi mobil Honda Mobilio berwarna putih miliknya ada di Pati, Kamis 6 Juni 2024.

Awalnya, mobil miliknya yang disewa orang tidak kunjung balik. Mobil lalu terdeteksi melalui GPS berada di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.

Bersama tiga rekannya, SH, KB, dan S, menuju lokasi menggunakan mobil Sigra. Sesaat ditemukan, mereka langsung mengambil unit mobilnya menggunakan kunci cadangan tanpa ada pemberitahuan dengan masyarakat setempat.

Warga yang mengetahui perihal mencurigakan orang asing di kampungnya meneriaki maling. Mobil Sigra berisi tiga orang lari ke arah hutan dan berjalan di jalan buntu.

Pemilik rental, BH, menggunakan mobil Mobilio nyaris bisa keluar kampung, tetapi berhasil diadang warga setempat di satu-satunya akses jalan masuk desa.

Tiga korban di dalam mobil Sigra dari hutan diarak ke kampung. Mobil Sigra pun dibakar. Mereka juga dianiaya ramai-ramai. Pemilik rental dan mobilnya kemudian kembali dibawa ke permukiman dan dikeroyok ramai-ramai hingga akhirnya meninggal.