JAKARTA - Eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo atau SYL kemungkinan gagal menghadirkan Direktur dari merek pakaian dalam "Rider", Hanan Supangkat, di persidangan kasus dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi, hari ini, Rabu 19 Juni.
Kuasa hukum SYL, Djamaluddin Koedoeboen menyebut upaya menghadirkan Hanan Supangkat sudah dilakukan. Namun, hingga kini belum ada konfirmasi perihal bakal hadir atau tidaknya bos 'Rider' tersebut.
"Kami belum mendapat konfirmasi dari yang bersangkutan," ujar Djamaluddin kepada VOI, Rabu, 19 Juni.
Apabila kubu SYL tak bisa menghadirkan Hanan Supangkat, maka, kesempatannya untuk menghadirkan saksi sudah habis. Sebab, majelis hakim memberikan batas akhir di hari ini.
"Iya (kesempatan SYL untuk menghadirkan saksi sudah habis)," kata Djamaluddin.
Dalam perkara ini, SYL didakwa melakukan pemerasan hingga Rp44,5 miliar selama periode 2020-2023.
BACA JUGA:
Perbuatan ini dilakukannya bersama-sama dengan Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementan Muhammad Hatta.
Uang ini digunakan untuk kepentingan istri dan keluarga Syahrul, kado undangan, Partai NasDem, acara keagamaan, carter pesawat hingga umrah dan berkurban. Selain itu, ia turut didakwa menerima gratifikasi sebesar Rp40,6 miliar sejak Januari 2020 hingga Oktober 2023.