Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah China mengatakan pada Hari Rabu, seorang pria China yang ditangkap di dekat Taipei setelah menyeberangi Selat Taiwan dengan speedboat bertindak atas kemauannya sendiri, bahwa Taiwan seharusnya tidak terlalu curiga, dalam kasus yang telah membuat khawatir para pejabat keamanan Taiwan.

Berbicara pada jumpa pers rutin di Beijing, Chen Binhua, juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, mengatakan apa yang telah dilakukan pria tersebut adalah "semata-mata tindakan pribadinya".

"Tidak perlu bagi otoritas Partai Progresif Demokratik untuk melihat tentara bersembunyi di balik setiap pohon dan semak, melakukan manipulasi politik sambil berpura-pura bertindak sungguh-sungguh," katanya, mengacu pada partai yang berkuasa di Taiwan, melansir Reuters 12 Juni.

Pria tersebut akan dihukum begitu dia kembali ke China, Chen menambahkan, tanpa memberikan rincian.

Penjaga pantai Taiwan menangkap pria tersebut pada Hari Minggu di lingkungan pesisir Tamsui, setelah kapalnya memasuki sungai yang mengarah ke Taipei di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara Taiwan dan China.

Taiwan mengatakan pria tersebut adalah mantan kapten angkatan laut China yang mungkin tengah menyelidiki pertahanan pulau tersebut.

Taiwan, yang tidak mendeteksi kapalnya sebelum mendekati pantai, belum mengindikasikan kapan atau apakah akan memulangkannya, dengan mengatakan otoritas hukum masih menyelidikinya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional Taiwan Tsai Ming-yen, yang berbicara di parlemen di Taipei pada Hari Rabu mengatakan, mereka tidak mengesampingkan kemungkinan apa pun terkait motivasi pria itu, termasuk apakah pemerintah Tiongkok terlibat.

Latar belakang militer pria itu membuat kasus ini agak tidak biasa, Tsai menambahkan.

"Ada banyak hal yang masih perlu diklarifikasi lebih lanjut," katanya.

Penjaga pantai Taiwan mengatakan, pria itu menyeberangi selat dari Provinsi Fujian di Tiongkok, yang berseberangan dengan Taiwan, dan mereka tidak percaya bahwa ia datang ke Taiwan untuk mencari suaka politik.

Diketahui, Taiwan telah mengeluh dalam beberapa tahun terakhir, Negeri Tirai Bambu telah menggunakan apa yang disebut peperangan zona abu-abu yang dirancang untuk melelahkan musuh dengan taktik yang tidak teratur tanpa menggunakan pertempuran terbuka, seperti menerbangkan balon pengintai di atas pulau itu.

Tsai mengatakan insiden speedboat itu mungkin hanya taktik semacam itu.