JAKARTA - China menyebut Amerika Serikat telah melanggar komitmennya untuk mengurangi pasokan senjata kepada Taiwan, dengan menyebut nilainya lebih dari Rp1 kuadriliun.
Nilai total pengiriman senjata AS ke Taiwan telah melebihi 70 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.025.710.000.000.000, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dalam konferensi pers Senin kemarin.
"Penjualan senjata AS ke Taiwan terus tumbuh baik dalam volume maupun kualitas. Nilai total mereka telah melebihi 70 miliar dolar AS," ungkap Wang dikutip dari TASS 23 Mei.
"Itu melanggar komitmen AS untuk secara bertahap mengurangi pasokan senjata ke Taiwan," lanjut juru bicara itu.
Sebelumnya, Wang juga memprotes pernyataan Presiden AS Joe Biden yang menyebut siap membela Taiwan dengan kekuatan jika diserang. China tegas mengingatkan jika Taiwan adalah bagian integral dari wilayahnya, menyatakan protes keras terkait dengan pernyataan mengenai pulau demokratis tersebut.
Wang Wenbin mengatakan, China dengan tegas menentang kesediaan AS untuk membela Taiwan secara militer jika diperlukan, seperti yang dikatakan oleh Presiden Joe Biden.
"China mengungkapkan ketidakpuasan akut dan protes terkuatnya terhadap AS atas pernyataannya," kata Wang pada.
"Taiwan adalah bagian integral dari China," tegasnya
Lebih jauh Wang mengingatkan, China akan selalu membela kepentingannya dengan kekuatan 1,4 miliar penduduknya.
"Tidak ada yang boleh meremehkan tekad yang kuat, kemauan yang teguh dan kemampuan yang kuat dari orang-orang China dalam mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas wilayah," tukas Wang seperti mengutip NDTV.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Amerika Serikat menyatakan siap menggunakan kekuatan untuk membela Taiwan jika diserang, di sela-sela kunjungannya ke Jepang untuk bertemu Perdana Menteri Fumio Kishida.
BACA JUGA:
Sementara, AS adalah pemasok senjata utama Taiwan. Pada Bulan April tahun ini, Departemen Luar Negeri menyetujui kesepakatan senilai 95 juta dolar AS untuk melayani sistem rudal anti-pesawat Patriot.
Di tahun-tahun mendatang, Washington berjanji untuk menjual tank Taipei M2A2 Abrams, jet tempur F-16V, sistem roket peluncuran ganda HIMARS, drone, rudal jelajah, ranjau laut dan peralatan lainnya.