Protes Pentagon Setujui Peningkatan Pertahanan Taiwan Senilai Rp1,3 Triliun, Beijing: Rusak Hubungan China-AS
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian. (Twitter/@zlj517)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas China menyatakan protes tegas terkait niat Pentagon untuk meningkatkan pengiriman senjata ke Taiwan, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan pada Hari Rabu.

“Tindakan seperti itu oleh AS, merusak hubungan China-Amerika dan mengganggu perdamaian di Selat Taiwan. Sehubungan dengan ini, China menyatakan protes tegas dan ketidakpuasan yang tajam,” katanya dalam sebuah pengarahan, melansir TASS 6 April.

Menurut diplomat itu, pihak berwenang China menganggap pasokan senjata AS ke Taipei sebagai pelanggaran perjanjian bilateral, serta pelanggaran kepentingan nasional China.

"Amerika Serikat harus membatalkan pasokan senjata yang direncanakan dan berhenti melakukan latihan militer dengan partisipasi Taiwan," tegas Zhao.

Diberitakan sebelumnya, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah menyetujui potensi penjualan peralatan, pelatihan dan barang-barang lainnya ke Taiwan, untuk mendukung Sistem Pertahanan Udara Patriot dalam kesepakatan senilai hingga 95 juta dolar AS atau sekitar Rp1.364.485.000.000, kata Pentagon, Selasa.

Paket itu akan mencakup pelatihan, perencanaan, penerjunan, penyebaran, operasi, pemeliharaan dan pemeliharaan Sistem Pertahanan Udara Patriot dan peralatan terkait, sebut Pentagon dalam sebuah pemberitahuan kepada Kongres.

"Penjualan yang diusulkan ini melayani kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS, dengan mendukung upaya berkelanjutan penerima untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan untuk mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel," sebut Pentagon seperti melansir Reuters.

Amerika Serikat terikat oleh hukum untuk memberi Taiwan sarana untuk membela diri, meskipun tidak ada hubungan diplomatik formal, kemarahan yang selalu ditimbulkan oleh penjualan senjata semacam itu di Beijing.