Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Swiss mengatakan pada Hari Senin, sekitar 90 negara dan organisasi internasional sejauh ini telah mendaftarkan diri untuk ambil bagian dalam KTT untuk membahas perdamaian konflik Ukraina.

Rusia sebagai salah satu pihak berkonflik di Ukraina, sejauh ini belum diundang ke pertemuan yang rencananya akan diadakan di Swiss pada 15-16 Juni mendatang.

Namun pemerintah mengatakan dalam sebuah pernyataan, pertemuan tersebut akan bertujuan untuk "bersama-sama mendefinisikan peta jalan" tentang bagaimana melibatkan Rusia dan Ukraina dalam proses perdamaian di masa depan, melansir Reuters 10 Juni.

Presiden Swiss Viola Amherd mengatakan, pertemuan puncak yang akan digelar Sabtu dan Minggu mendatang bertujuan untuk memetakan jalan menuju kemungkinan perdamaian konflik Rusia-Ukraina yang telah berlangsung hampir 28 bulan.

"Ini bukan propaganda," kata Presiden Amherd, dikutip dari AP.

"Ini tentang dasar bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Swiss dan untuk memulai dialog," lanjutnya.

Presiden Swiss menambahkan, sebagian besar peserta, sekitar setengahnya akan diwakili di tingkat kepala negara atau pemerintahan, adalah para pemimpin negara. Sedangkan "segelintir" berasal dari organisasi seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Beberapa, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz, diharapkan menghadiri pertemuan puncak di Resor Buergenstock yang menghadap ke Danau Lucerne.

Sekitar 160 undangan telah dikirimkan. Pihak berwenang Swiss mengatakan daftar akhir peserta diharapkan keluar pada Hari Jumat. Negara-negara seperti Turki, Afrika Selatan dan Brasil belum mengindikasikan kehadirannya. Sedangkan India akan hadir namun belum jelas tingkat wakilnya.

Brasil dan Tiongkok mengatakan mereka tidak akan ikut serta kecuali kedua pihak berkonflik, termasuk Rusia, hadir di meja perundingan, menurut pejabat Swiss.

Menteri Luar Negeri Ignazio Cassis mengatakan, Swiss telah berulang kali mengakui tidak akan ada proses perdamaian tanpa Rusia.

"Pertanyaannya bukanlah apakah Rusia akan ikut serta, pertanyaannya adalah kapan?" ujarnya.

Ia juga menambahkan, Swiss sering menghubungi pihak berwenang di Moskow tentang konferensi tersebut.

Sebanyak 4.000 personel militer akan dikerahkan untuk memberikan keamanan dan dukungan transportasi udara, pengawasan, serta memasang pagar pengaman dan kawat baja untuk acara tersebut, kata pejabat Swiss, seraya menambahkan peningkatan serangan siber menjelang pertemuan puncak tersebut dicatat, tetapi tidak memberikan rinciannya.

Sebelumnya, Swiss pada Bulan Januari setuju untuk menjadi tuan rumah KTT konflik di Ukraina. Rusia telah menganggap KTT itu sebagai pemborosan waktu. Menurut Swiss, Rusia tidak diundang untuk berpartisipasi karena mengisyaratkan mereka tidak tertarik untuk hadir, kendati juga menekankan Rusia harus menjadi bagian dari proses perdamaian.