Plt Kadis Perumahan DKI Tegaskan Kasus Lahan Diduga Dikorupsi Bukan untuk Rumah DP Rp0
Rumah DP RP0 (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA -  Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Provinsi DKI Jakarta Sarjoko menegaskan, pengadaan lahan di Munjul, Pondok Ranggon, Jakarta Timur bukan untuk lahan program pembangunan rumah Dp Rp0.

Sarjoko mengaku pihaknya tidak tahu menahu soal korupsi lahan yang menyeret Direktur Utama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan.

"Enggak ada kaitan sama sekali dengan program DP nol," ujar Sarjoko, Minggu 14 Maret.

Sarjoko menjelaskan, program hunian Dp Rp0 yang sudah direncanakan bersama PD Pembangunan Sarana Jaya baru berada di tiga tempat. Yakni di Pondok Kelapa yang menjadi lokasi pertama pembangunan hunian tersebut dan di Cilangkap. Serta satu lokasi lainnya di Pulo Gebang yang pembangunannya masih terkendala hingga sekarang ini. 

"Kalau kaitan dengan lokasi yang di Pondok Ranggon, sampai saat ini kita belum terinformasikan apakah itu nanti akan dimanfaatkan untuk apa, kita juga belum tahu," jelasnya.

Sarjoko menambahkan, belum ada pembicaraan resmi antara Dinas Perumahan dengan PD Pembangunan Sarana Jaya terkait penyediaan lahan tersebut. Sebelum kasus ini ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Oleh sarana jaya mau dibikin apa, kita juga belum tahu. Artinya, selama ini, itu belum terinformasi kepada kami secara resmi akan digunakan untuk hunian DP nol misalnya, itu belum pernah," katanya. 

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, mengatakan, tanah yang dibeli Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pembangunan Sarana Jaya, salah satunya untuk pembangunan rumah DP Rp 0.

"Kurang lebih yang dibeli Sarana Jaya itu (di Munjul) untuk (program) rumah DP Rp 0, di antaranya ya," kata Wagub Riza, Rabu, 10 Maret 2021.

Program rumah DP Rp 0 ini, kata Wagub Riza, adalah penugasan dari Pemerintah DKI sesuai Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2022. Sarana Jaya dipercaya membeli lahan, membangun unit hunian, hingga memasarkannya. 

Namun kemudian, Wagub Riza mengoreksi informasi tersebut. Dia mengatakan lahan yang dibeli Sarana Jaya untuk menjalankan program bank tanah.

"Lahan itu untuk bank tanah. Jadi kami ada program pembelian lahan-lahan untuk bank tanah, nanti baru diputuskan peruntukannya untuk apa," katanya di SMA Islam Al Azhar, Kebayoran, Jakarta Selatan, Sabtu, 13 Maret.