Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa mengatakan, solusi dua negara adalah satu-satunya jalan menuju stabilitas dan perdamaian, saat bertemu mitranya Perdana Menteri Yordania Bisher Al-Khasawneh di sela-sela pertemuan Komite Tinggi Gabungan Yordania-Palestina di Amman.

Perdana Menteri Mustafa mengatakan, apa yang terjadi di Jalur Gaza dan Tepi Barat tidak hanya memengaruhi ekonomi dan aktivitas komersial. Tetapi juga memengaruhi stabilitas dan keamanan di kawasan tersebut, yang mengharuskan keterlibatan dalam proses politik serius yang mengarah pada pembentukan negara Palestina yang merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

"Kami memiliki beberapa kewajiban, baik dalam rekonstruksi, maupun dalam masalah kemanusiaan, menekankan pintu gerbang ke semua masalah ini terletak pada penghentian pendudukan dan pembentukan negara Palestina yang merdeka," kata PM Mustafa, melansir WAFA 3 Juni.

Lebih lanjut PM Mustafa menekankan perlunya gencatan senjata segera di Jalur Gaza, mengingat bencana kemanusiaan besar yang sedang dihadapinya untuk bergerak menuju bantuan nyata dan terpadu, serta untuk mulai menata situasi dan mempersiapkan rekonstruksi pascakehancuran.

Ia menekankan, 14 perjanjian telah ditandatangani dengan Yordania di beberapa bidang, yang diharapkan dapat bergerak ke tingkat baru dan maju dalam hubungan bersama kedua negara.

Ditambahkan olehnya, mengenai situasi keuangan, Palestina menerima janji dukungan keuangan pada tahap berikutnya selama konferensi mitra internasional di Brussels, Belgia.