JAKARTA - Para menteri luar negeri negara G20 sepakat mendukung solusi dua negara, sebagai satu-satunya jawaban untuk menyelesaikan konflik Palestina Israel, dalam pertemuan aliansi tersebut di Brasil, kata menteri luar negeri negara itu.
"Ada kebulatan suara dalam solusi dua negara sebagai satu-satunya solusi terhadap konflik tersebut," kata Menteri Luar Negeri Brasil, Mauro Vieira, pada akhir pertemuan dua hari tersebut, melansir Reuters 23 Februari.
Lebih jauh Vieira mengatakan, seluruh anggota kelompok negara dengan perekonomian terbesar di dunia menyoroti kekhawatiran mengenai perang di Gaza, serta risiko penyebaran konflik di Timur Tengah.
Vieira mengatakan, ada seruan untuk gencatan senjata dan akses ke Gaza untuk bantuan kemanusiaan, sementara "banyak" negara mengkritik serangan militer Israel di Rafah.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, ia menemukan "kesamaan" dengan anggota G20 soal Gaza, meskipun AS memveto resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai konflik tersebut minggu ini untuk ketiga kalinya. Hal ini mencerminkan meningkatnya frustrasi internasional terhadap dukungan AS terhadap Israel.
Pada konferensi pers setelah pertemuan G20, Menlu Blinken mengatakan mengakhiri konflik adalah tujuan bersama, dengan cara untuk mencapainya adalah melalui perjanjian yang membantu AS menjadi perantara antara Israel dan Hamas mengenai pembebasan sandera.
"Mungkin ada perbedaan mengenai taktik dan mungkin ada perbedaan mengenai resolusi Dewan Keamanan, namun kami mencoba untuk fokus untuk benar-benar mendapatkan hasil," terang Menlu Blinken.
Sebelumnya, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan ada konsensus mengenai perlunya solusi dua negara di Israel, didukung oleh setiap pembicara yang membahas konflik tersebut.
"Semua orang di sini, semuanya, saya belum pernah mendengar ada yang menentangnya. Ada permintaan kuat untuk solusi dua negara," kata Borrell kepada wartawan.
"Itu adalah konsensus di antara kita. Tidak akan ada perdamaian… tidak akan ada keamanan berkelanjutan bagi Israel, kecuali Palestina memiliki prospek politik yang jelas untuk membangun negara mereka sendiri," tandasnya.
Borrell mengatakan, krisis di Gaza meluas ke Tepi Barat, yang "benar-benar mendidih" ketika pemukim Israel "menyerang warga sipil Palestina."
G20 Sepakat Solusi Dua Negara satu-satunya Jawaban untuk Menyelesaikan Konflik Palestina-Israel, Termasuk AS
JAKARTA - Para menteri luar negeri negara G20 sepakat mendukung solusi dua negara, sebagai satu-satunya jawaban untuk menyelesaikan konflik Palestina Israel, dalam pertemuan aliansi tersebut di Brasil, kata menteri luar negeri negara itu.
"Ada kebulatan suara dalam solusi dua negara sebagai satu-satunya solusi terhadap konflik tersebut," kata Menteri Luar Negeri Brasil, Mauro Vieira, pada akhir pertemuan dua hari tersebut, melansir Reuters 23 Februari.
Lebih jauh Vieira mengatakan, seluruh anggota kelompok negara dengan perekonomian terbesar di dunia menyoroti kekhawatiran mengenai perang di Gaza, serta risiko penyebaran konflik di Timur Tengah.
Vieira mengatakan, ada seruan untuk gencatan senjata dan akses ke Gaza untuk bantuan kemanusiaan, sementara "banyak" negara mengkritik serangan militer Israel di Rafah.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, ia menemukan "kesamaan" dengan anggota G20 soal Gaza, meskipun AS memveto resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai konflik tersebut minggu ini untuk ketiga kalinya. Hal ini mencerminkan meningkatnya frustrasi internasional terhadap dukungan AS terhadap Israel.
Pada konferensi pers setelah pertemuan G20, Menlu Blinken mengatakan mengakhiri konflik adalah tujuan bersama, dengan cara untuk mencapainya adalah melalui perjanjian yang membantu AS menjadi perantara antara Israel dan Hamas mengenai pembebasan sandera.
"Mungkin ada perbedaan mengenai taktik dan mungkin ada perbedaan mengenai resolusi Dewan Keamanan, namun kami mencoba untuk fokus untuk benar-benar mendapatkan hasil," terang Menlu Blinken.
Sebelumnya, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan ada konsensus mengenai perlunya solusi dua negara di Israel, didukung oleh setiap pembicara yang membahas konflik tersebut.
"Semua orang di sini, semuanya, saya belum pernah mendengar ada yang menentangnya. Ada permintaan kuat untuk solusi dua negara," kata Borrell kepada wartawan.
"Itu adalah konsensus di antara kita. Tidak akan ada perdamaian… tidak akan ada keamanan berkelanjutan bagi Israel, kecuali Palestina memiliki prospek politik yang jelas untuk membangun negara mereka sendiri," tandasnya.
Borrell mengatakan, krisis di Gaza meluas ke Tepi Barat, yang "benar-benar mendidih" ketika pemukim Israel "menyerang warga sipil Palestina."
Diketahui, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahan koalisi sayap kanannya sebagian besar menolak pembentukan negara Palestina.
Meski begitu, Washington, sekutu utama Israel, berpendapat solusi dua negara adalah satu-satunya cara yang layak untuk mewujudkan perdamaian abadi di kawasan tersebut, namun menolak seruan beberapa negara, termasuk Brasil, untuk segera melakukan gencatan senjata.
Pertemuan menteri luar negeri Kelompok G20 yang tahun ini dipimpin oleh Brasil, membahas berbagai ketegangan di dunia, terutama terfokus pada pertempuran Gaza dan Ukraina.
BACA JUGA:
Diketahui, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahan koalisi sayap kanannya sebagian besar menolak pembentukan negara Palestina.
Meski begitu, Washington, sekutu utama Israel, berpendapat solusi dua negara adalah satu-satunya cara yang layak untuk mewujudkan perdamaian abadi di kawasan tersebut, namun menolak seruan beberapa negara, termasuk Brasil, untuk segera melakukan gencatan senjata.
Pertemuan menteri luar negeri Kelompok G20 yang tahun ini dipimpin oleh Brasil, membahas berbagai ketegangan di dunia, terutama terfokus pada pertempuran Gaza dan Ukraina.