Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan inovasi, kecepatan, dan kreativitas diperlukan di tengah cepatnya perubahan yang terjadi di dunia. Dia bahkan menyebut, akan terjadi perubahan pasar tenaga kerja dengan sangat drastis.

"Pasar tenaga kerja mengalami perubahan yang sangat drastis, banyak jenis pekerjaan lama yang hilang dan tidak dibutuhkan lagi," kata Jokowi saat memberikan pengarahan dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-45 Universitas Sebelas Maret (UNS) secara daring, Jumat, 12 Maret.

Lebih lanjut, perubahan ini, harus diikuti dengan perubahan program studi, kurikulum, hingga perubahan karakter dosen. Sebab, revolusi industri 4.0 dianggap telah membuat banyak ilmu pengetahuan dan teknolgi lama menjadi usang.

Sehingga, semua pihak tidak boleh bergerak biasa-biasa saja. "Cara-cara baru harus dikembangkan," tegasnya.

Tak hanya itu, dia juga menilai, pandemi COVID-19 juga telah mengajarkan pada semua pihak untuk mulai menjalani cara hidup baru. Termasuk, menerapkan digitalisasi yang dulunya sulit untuk dilakukan di semua institusi.

"Pandemi COVID-19 telah mengajarkan kepada kita untuk mendobrak cara-cara lama, yang dulu dianggap tabu sekarang justru menjadi cara hidup baru. digitalisasi yang dulu sulit diperkenalkan, sekarang semua institusi, semua harus melakukannya," ungkapnya.

"Ukuran  kinerja pun harus diubah, cara-cara penganggaran harus diubah, program-program kerja baru harus diperkenalkan," pungkasnya.