Bagikan:

JAKATA - Presiden Joko Widodo bersuara di kasus pembunuhan Vina, remaja asal Cirebon, Jawa Barat, pada 2016 silam. Ia memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengawal kasus pembunuhan tersebut.

"Tanyakan ke Kapolri. Saya sudah menyampaikan agar kasus itu betul-betul dikawal dan transparan, terbuka semuanya," kata Jokowi usai mengunjungi Pasar Lawang Agung, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan, dilansir dari Antara, Kamis, 30 Mei. 

Jokowi juga meminta agar tidak ada yang perlu ditutupi terhadap berjalannya proses hukum kasus Vina. "Tidak ada yang perlu ditutup-tutupi. Kalau ada," tegas Jokowi. 

Kasus pembunuhan Vina Cirebon memasuki babak baru setelah satu dari tiga tersangka berhasil ditangkap Polda Jawa Barat bersama Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri, setelah delapan tahun buronan.

Pelaku yang berhasil ditangkap berinisial Pegi Setiawan alias Perong, yang diduga merupakan otak dari pembunuhan dan pemerkosaan Vina.

Pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Vina terjadi Agustus 2016. Remaja Cirebon itu dibunuh bersama kekasihnya, Muhammad Rizky atau Eky. 

Awalnya, polisi menyebut ada ada 11 pelaku yang terlibat. Sebanyak delapan pelaku telah dipidana sedangkan sisanya buronan. Ketiga pelaku yang masuk daftar buronan dengan perkiraan usianya saat ini, yakni Pegi alias Perong (30), Andi (31), dan Dani (28).

Belakangan setelah tiga DPO ini tak tersentuh selama delapan tahun, polisi kembali melakukan perburuan dan menangkap satu pelaku, Pegi. Polda Jawa Barat meralat bahwa DPO kasus Vina hanya satu orang.