Bagikan:

JAKARTA - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) merilis laporan keuangan Kuartal I 2024 dengan pendapatan sebesar Rp255,6 miliar. Pendapatan tersebut menurun 1,8 persen dibanding kuartal I tahun 2023.

Di periode yang sama, pendapatan badan usaha dengan saham mayoritas milik Pemprov DKI ini sebesar Rp260,3 miliar.

Sekretaris Perusahaan PJAA Agung Praptono mengaku, penurunan pendapatan ini dipengaruhi oleh pergeseran bulan Ramadan yang lebih cepat setiap tahunnya.

“Kalender Bulan Maret tahun ini hampir 70 persen merupakan bulan puasa Ramadan, di mana karakter pada bulan puasa akan terjadi tren penurunan kunjungan wisatawan," kata Agung dalam keterangannya, dikutip Kamis, 30 Mei.

Di saat yang sama, Ancol juga melakukan belanja operasi lebih besar untuk persiapan menyambut peak season libur lebaran untuk meningkatkan kualitas pengalaman liburan pengunjung.

"Hal ini tentu membawa konsekuensi peningkatan biaya yang mempengaruhi pencapaian laba Perusahaan di Kuartal I - 2024 ini,” tutur dia.

Namun, Agung mengaku optimis pendapatan pada semester I 2024 akan tergambar lebih baik. Sebab, manajemen berkomitmen untuk mengendalikan beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO).

Diketahui, PJAA membukukan laba bersih senilai Rp235,17 miliar selama tahun 2023. Angka ini naik 52,48 persen dibanding tahun 2022.

Pertumbuhan ini didorong oleh pendapatan usaha yang mencapai Rp1.273,83 miliar, naik 32,98 persen dibandingkan periode sama tahun 2022. Laba per saham dasar juga meningkat 52,48 persen dari Rp96 di tahun 2022 menjadi Rp147 di tahun 2023.