JAKARTA - Bisnis di sektor properti disebut-sebut bakal bangkit di tahun ini. Salah satu pengembang properti, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) membukukan peningkatan pendapatan dan laba bersih di periode kuartal I 2021.
Dikutip dari laporan keuangan Ciputra Development yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 17 Mei, pendapatan perusahaan milik almarhum konglomerat Ciputra ini tercatat sebesar Rp1,85 triliun pada kuartal I-2021. Capaian ini tumbuh 23,3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp1,50 triliun.
Pendapatan CTRA terdiri dari penjualan neto dan pendapatan usaha. Penjualan neto mendominasi dengan raihan Rp1,40 triliun atau 75,67 persen dari total pendapatan CTRA pada kuartal I 2021.
Adapun penjualan neto CTRA ditopang oleh segmen rumah hunian dan ruko sebesar Rp783 miliar. Selanjutnya penjualan neto dari segmen kantor senilai Rp293,38 miliar, apartemen sebanyak Rp186,72 miliar, dan kavling sebesar Rp138,59 miliar.
Secara keseluruhan, penjualan neto CTRA pada kuartal I 2021 naik 33,3 persen dibandingkan periode Maret 2020 yang tercatat Rp1,05 triliun.
Dari sisi pendapatan usaha, segmen rumah sakit menyumbang kontribusi terbesar dengan Rp195,57 miliar. Disusul segmen pusat niaga senilai Rp139 miliar, sewa kantor Rp 55,51 miliar, hotel Rp 47,61 miliar, lapangan golf Rp8,6 miliar, dan lain-lain senilai Rp2,53 miliar. Total pendapatan usaha CTRA pada kuartal I 2021 senilai R 449 miliar, turun tipis 0,88 persen dibandingkan kuartal I 2020.
Beban pokok penjualan dan beban langsung CTRA tercatat Rp920,93 miliar, naik dibandingkan periode 31 Maret 2020 yang sebesar Rp801,52 miliar. Namun CTRA menurunkan beban umum dan administrasi dari Rp282,18 miliar menjadi Rp249,23 miliar pada kuartal I 2021. Beban penjualan dalam periode tersebut juga turun dari Rp90,52 miliar menjadi Rp64,42 miliar.
BACA JUGA:
Adapun, laba usaha CTRA naik 75 persen dari Rp386,35 miliar menjadi Rp676,42 miliar per Maret 2021. Raihan itu berhasil membuat CTRA mengempit laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp243,37 miliar atau naik 37,10 persen dibanding kuartal I 2020 yang sebesar Rp177,50 miliar.
Dari sisi liabilitas, CTRA membukukan Rp21,71 triliun atau turun tipis 0,36 persen dibandingkan total liabilitas CTRA pada kuartal I 2020. Liabilitas CTRA terdiri dari liabilitas jangka pendek sebanyak Rp9,61 triliun dan liabilitas jangka panjang senilai Rp12,10 triliun.
Sementara total ekuitas CTRA hingga Maret 2021 senilai Rp17,79 triliun atau naik 1,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada periode kuartal I 2021, total aset CTRA tercatat senilai Rp39,51 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp20,76 triliun dan aset tidak lancar Rp18,74 triliun.