JAKARTA - Sejumlah paus orca yang tidak diketahui jumlahnya menenggelamkan sebuah yacht setelah menabraknya di perairan Maroko di Selat Gibraltar, menurut dinas penyelamatan maritim Minggu pekan lalu.
Serangan yang menjadi tren dalam empat tahun ini terjadi saat yacht Alboran Cognac yang memiliki panjang 15 meter dan membawa dua awak, bertemu dengan kawanan paus pembunuh pada Hari Minggu pekan lalu sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat, kata layanan tersebut, melansir CNN 14 Mei.
Para awak melaporkan merasakan hantaman tiba-tiba pada lambung dan kemudi sebelum air mulai merembes masuk ke dalam kapal. Setelah memberi tahu layanan penyelamatan, sebuah kapal tanker minyak terdekat membawa mereka ke atas kapal dan mengangkut mereka ke Gibraltar.
Kapal pesiar itu dibiarkan terombang-ambing dan akhirnya tenggelam.
Insiden ini merupakan contoh terbaru dari serudukan paus orca yang berulang di sekitar Selat Gibraltar yang memisahkan Eropa dari Afrika, di lepas pantai Atlantik Portugal dan barat laut Spanyol.
Para ahli meyakini kejadian ini melibatkan subpopulasi yang terdiri dari sekitar 15 individu yang diberi nama "Gladis".
Menurut kelompok penelitian GTOA, yang melacak populasi sub-spesies orca Iberia, telah terjadi hampir 700 interaksi sejak serangan orca terhadap kapal-kapal di wilayah tersebut pertama kali dilaporkan pada Mei 2020.
BACA JUGA:
Para peneliti tidak yakin tentang penyebab perilaku ini, dengan teori terkemuka termasuk perilaku ini merupakan manifestasi rasa ingin tahu mamalia yang menyenangkan, keisengan sosial, atau penargetan yang disengaja terhadap apa yang mereka anggap sebagai pesaing mangsa favorit mereka, tuna sirip biru lokal.
Diketahui, meskipun dikenal sebagai paus pembunuh, orca yang terancam punah adalah bagian dari keluarga lumba-lumba. Mereka dapat berukuran hingga delapan meter (26 kaki) dan beratnya mencapai enam ton saat dewasa.