Bagikan:

JAKARTA - Komplotan begal sadis yang berhasil ditangkap Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya diketahui merupakan sindikat asal Banten, tepatnya di Pandeglang.

"Dari 4 orang pelaku, semua berasal dari Pandeglang, Banten," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu di RS Polri Kramat, Kamis, 16 Mei.

Total pelaku begal dalam komplotan yang melakukan pembegalan terhadap calon siswa Bintara Polri bernama Satrio Mukti Raharjo (18) berjumlah 5 orang pelaku.

Dari kelima orang pelaku itu memiliki peran berbeda. Tiga orang pelaku utama, satu orang pelaku penjual motor dan satu orang pelaku yang membeli motor hasil curian tersebut.

Berdasarkan keterangan saksi dan CCTV bahwa pelaku dengan sengaja mengikuti korban.

"Komplotan pelaku sengaja mengikuti korban, beberapa saat dan ter-cover (terekam) oleh beberapa CCTV. Setelah keadaan sepi, pelaku memepet korban dan menjalankan aksinya," katanya.

Sementara dari pengakuan para pelaku kepada polisi, mereka sudah melakukan aksi pembegalan sebanyak 3 kali.

"Setelah penangkapan pada Rabu, 15 Mei sekitar jam 2 pagi. Kami kembangkan ke beberapa titik sesuai pengakuan pelaku," ujarnya.

Namun dalam pengembangan tersebut, pelaku melakukan perlawanan kepada polisi sehingga dilakukan tindakan tegas terukur hingga menyebabkan 1 orang meninggal dunia.

"2 orang yang berusaha lari, kami tembak di bagian kaki," ucapnya.

Selanjutnya, Ditreskrimum Polda Metro Jaya juga membentuk Timsus Anti Begal karena maraknya pembegalan di jalanan.

"Kami mengimbau untuk seluruh pelaku kejahatan, kami akan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku pembegalan. Karena komitmen Polda Metro Jaya untuk memberikan rasa aman, nyaman terhadap masyarakat yang ada," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya menembak mati satu orang tersangka eksekutor begal berinisial PN yang membacok korban Satrio Mukti Raharjo (18), calon siswa (casis) Bintara Polri ketika dalam perjalanan ke lokasi tes psikologi Bintara di Jalan Arjuna Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat

"Yang ditembak mati pelaku utama atas nama PN. Pelaku melakukan perlawanan kepada polisi sehingga kita melakukan tindakan tegas terukur," kata AKBP Rovan kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, 16 Mei.