Bagikan:

SEMARANG - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Semarang menahan mantan Lurah Sawah Besar berinisial JS yang menjadi tersangka penerimaan pungutan liar (pungli) dari pengusaha dalam proses pengurusan sertifikasi lahan untuk investasi usaha di wilayah Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.

Saat diangkut oleh petugas, JS menutup mukanya dengan masker agar tak difoto awak media.

Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Kota Semarang Agus Sunaryo mengatakan, tersangka ditahan untuk 20 hari ke depan di Lapas Semarang setelah sebelumnya menjalani pemeriksaan.

Menurut dia, modus yang digunakan tersangka dalam tindak pidana dengan meminta sejumlah uang kepada pengusaha yang sedang mengurus dokumen tanah yang akan dijadikan sebagai tempat usaha itu

Ia menjelaskan tersangka meminta sejumlah uang untuk proses pengurusan sertifikasi dari tanah Letter C ke hak milik yang dilakukan pada 2021 lalu.

"Tersangka tersebut meminta sejumlah uang, disepakati diberi Rp160 juta," katanya di Semarang, Antara, Selasa, 14 Mei. 

Menurut dia, modus mafia tanah semacam ini yang dikhawatirkan akan mengganggu investasi di Kota Semarang. 

Selanjutnya, kata dia, penyidik masih akan mengembangkan perkara tersebut untuk mengetahui kemungkinan ada pelaku lain yang menikmati yang diduga uang hasil pungli tersebut.

"Dari pengakuan tersangka, hanya satu saja masyarakat yang dimintai biaya tidak resmi itu," tambahnya.

Selain itu, lanjut dia, Kejari Kota Semarang juga akan menelusuri kemungkinan praktik serupa di wilayah yang lain.