Tepis 'Rasa Saudara' KPK dengan Pemprov DKI, Denny Siregar: Berani <i>Gak</i> Usut Formula E?
Balab Formula E (Foto: Instagram @fiaformulae)

Bagikan:

JAKARTA - Pegiat media sosial Denny Siregar meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk berani menyelidiki dana yang digelontorkan Pemprov DKI ke ajang balap mobil Formula E.

Hal ini sekaligus menepis anggapan yang menyebutkan ada 'rasa saudara' antara KPK dengan Pemprov DKI Jakarta. Denny sendiri tidak menjelaskan secara langsung apa makna dari rasa saudara ini. 

"Jangan tutup mata lah kalau memang itu benar apalagi publik mengkait-kaitkan ada rasa saudara di antara pejabat KPK dan pejabat Pemprov DKI Jakarta," terang Denny dalam kanal Youtube CokroTV, Selasa, 9 Maret. 

Menurut Denny, dana Formula E yang disetorkan Pemprov DKI sudah menjadi perhatian publik. Jangan sampai, dugaan korupsi Direktur Utama Sarana Jaya nonaktif Yoory Corneles Pinontoan atas pengadaan lahan rumah DP Rp0 hanya pengalih perhatian publik dari dana ratusan miliar rupiah di ajang Formula E. 

"Jangan sampai KPK melakukan penangkapan ini untuk mengalihkan perhatian publik dari dana ratusan miliar rupiah yang sudah disetor Pemprov DKI untuk penyelenggaraan Formula e yang gagal dan duitnya tidak balik-balik sampai sekarang," 

"Itu kasus yang sangat jelas di depan mata dan tidak pernah disentuh KPK sampai sekarang. Beranikah KPK selidiki dana formula itu, kalau pembelian lahan saja mereka bisa maka Formula E juga," tegas dia.

Formula E direncanakan digelar pada 6 Juni 2020. Namun, Anies menunda penyelenggaraan tersebut karena pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia. 

Penundaan Formula E tertuang dalam surat Gubernur DKI Nomor 117/-1.857.73. Surat ini ditujukan kepada Organizing Committee Jakarta E-Prix tanggal 9 Maret 2020.

Meski ditunda, DKI tetap membayar commitment fee tiap tahunnya. Commitment fee dibayar setiap tahun selama lima tahun, dengan dua termin per tahun. Pada Agustus 2019, Pemprov DKI telah membayar termin pertama sebesar 10 juta poundsterling. Kemudian, termin kedua sebesar 10 juta poundsterling juga sudah dibayar pada Desember 2019. 

Sampai akhirnya wabah COVID-19 merebak. Anggaran diutak-atik demi bisa dialokasikan untuk penanganan virus corona. Namun, DKI masih menganggarkan 11 juta poundsterling untuk pembayaran termin pertama pada 2020. Total, ada 31 poundsterling yang telah digelontorkan.

Kemudian, Pemprov DKI juga berencana akan membayar commitment fee pada tahun 2021 sebesar 24,2 juta poundsterling. Pada 2022 akan kembali membayar 26,6 poundsterling, tahun 2023 sebesar 26,6 juta, dan 2024 sebesar 29,2 juta poundsterling. Pembayaran ini tetap dilakukan agar ajang balap lima musim ini bisa ditunda dan dimulai tahun depan.