Minim Pengawasan Pelanggar Jalur Sepeda, Wagub Riza: Semua Tidak Bisa Ditimpakan kepada Pemprov
Jalur Sepeda (Angga Nugraha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku masih ada warganya yang melanggar peruntukan jalur sepeda di DKI. Kendaraan bermotor masih banyak yang melintas di jalur tersebut.

Tapi, Riza mengaku jajaran Pemprov DKI tidak mampu mengawasi kepatuhan di semua jalur sepeda yang ada karena keterbatasan jumlah personel. 

"Tugas pemprov menyiapkan regulasi, menyiapkan koridor dan tugas masyarakat patuh dan taat pada regulasi yang ada. Tentu memang masih ada kekurangannya terkait disiplin masyarakat. Semuanya tidak bisa ditimpakan kepada Pemprov," kata Riza di kawasan Jakarta Timur, Minggu, 7 Maret.

Riza meminta masyarakat turut bekerja sama untuk tertib dengan memberikan kesempatan bagi sepeda melaju di jalurnya. Bagi pengendara kendaraaan bermotor diminta untuk tidak melintasi jalur sepeda.

"Yang pesepeda di jalurnya, tidak boleh menggunakan jalur lain. Sepeda motor juga jangan mengganggu jalur sepeda. Jadi masing-masing. Pejalan kaki ada di trotoar. Jangan pesepeda masuk ke trotoar. Apa lagi motor masuk di trotoar," ungkap dia.

Diberitakan sebelumnya, saat ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merealisasikan jalur sepeda sepanjang 63 kilometer pada tahun 2019. Jalur yang dibuat diutamakan pada jalan yang kena kebijakan ganjil genap saat ini. Lebar jalur dibuat sebesar 1,25 meter.

Rencana awalnya, DKI melanjutkan pembangunan jalur sepeda sepanjang 200 kilometer pada tahun 2020. Sayangnya, pandemi COVID-19 melanda. Anggaran pembuatan jalur sepeda dialihkan untuk penanganan pandemi. Pada tahun ini, DKI merencanakan pembuatan jalur sepeda permanen.

"Saat ini sedang dilakukan pembangunan jalur sepeda permanen Sudirman-Thamrin sepanjang 11,2 kilometer yang ditargetkan selesai pada akhir bulan Maret 2021," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo.

Jalur sepeda permanen di jalan protokol ini akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas bagi pesepeda. Di antaranya adalah way finding, pijakan kaki di kaki simpang dalam lintasan jalur sepeda, dan rest area berupa bike rack pada trotoar.

Pemprov DKI juga memiliki target membuat jalur sepeda dengan total sepanjang 578,8 kilometer sampai sembilan tahun mendatang. "Ada rencana pengembangan jalur sepeda tahun 2019 sampai dengan 2030 sepanjang 578,8 kilometer," ujar Syafrin.