Bagikan:

JAKARTA - Rusia sedang mempertimbangkan untuk menurunkan tingkat hubungan diplomatiknya dengan Amerika Serikat, jika pemerintah negara-negara Barat meneruskan proposal untuk menyita aset-asetnya yang dibekukan, lapor kantor berita negara RIA mengutip pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov pada Hari Kamis.

Kelompok negara-negara G7 diketahui berencana menggunakan aset keuangan Rusia senilai hampir 300 miliar dolar AS yang dibekukan akibat sanksi sejak tahun 2022 untuk membantu mendukung Ukraina, saat invasi Rusia sudah memasuki tahun ketiga.

Namun, bagaimana hal ini akan dilakukan masih sangat rumit, mengingat hal ini akan menjadi preseden yang kontroversial. Meski, Ryabkov mengatakan Moskow akan membalas secara ekonomi dan politik jika aset-aset tersebut disita.

"Menurunkan tingkat hubungan diplomatik tentu saja merupakan salah satu pilihan. Banyak perwakilan tingkat tinggi di pemerintahan kami telah berbicara tentang masalah respons finansial, ekonomi dan material terhadap langkah (penyitaan) ini, yang kami peringatkan kepada lawan kami, seperti sebelumnya, tidak boleh disita," lapor RIA mengutip ucapan Ryabkov, seperti dilansir dari Reuters 26 April.

"Kami sekarang sedang mempelajari bentuk reaksi yang optimal, di mana tindakan balasannya mencakup tindakan terhadap aset-aset lawan kami di Barat serta tindakan respons diplomatik," sambungnya.

Ryabkov tidak menjelaskan apa dampak penurunan tingkat hubungan diplomatik. Namun, Kremlin menggambarkan kondisi hubungan saat ini dengan Amerika Serikat sebagai "di bawah nol", meskipun tidak ada penurunan hubungan resmi yang terjadi sejak perang Ukraina dimulai.