JAKARTA - Otoritas Kuba meminta maaf kepada Kanada, setelah pihak berwenang secara tidak sengaja salah menyerahkan jenazah seorang kepada keluarga Kanada yang berduka, lantaran salah satu anggota keluargnya meninggal saat berlibur di negara Karibia tersebut pada Bulan Maret.
Faraj Jarjour, warga negara Kanada keturunan Suriah, meninggal karena serangan jantung di resor pantai Varadero, dua jam sebelah timur Havana pada 22 Maret, menurut laporan kantor berita CBC Kanada.
Beberapa minggu kemudian, keluarganya terkejut menemukan mayat pria bertato yang jauh lebih muda di dalam peti mati yang dikirim dari Kuba ke rumah duka dekat Montreal, kata keluarga tersebut kepada CBC.
Jenazah yang diserahkan tidak mirip dengan ayah mereka, kata keluarga tersebut. Pun demikian, identitas jenazah yang diserahkan tidak jelas.
Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez mengatakan di media sosial pada Hari Rabu, ia telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly tentang "insiden malang" tersebut.
"Pihak berwenang Kuba (sedang) melakukan penyelidikan untuk mengklarifikasi insiden tersebut," jelas Menlu Rodriguez, melansir Reuters 25 April.
"Saya menyampaikan belasungkawa dan permintaan maaf yang tulus kepada kerabat dan teman almarhum," sambungnya.
Keluarga Jarjour terus menunggu pengiriman jenazah ayah mereka dari Kuba, setelah lebih dari satu bulan sejak kepergiannya.
Media pemerintah Kuba sendiri belum melaporkan rincian seputar pengiriman yang tidak disengaja tersebut.
BACA JUGA:
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Kanada Joly, mengonfirmasi telah berbicara dengan Rodriguez, mengatakan para pejabat Kanada bekerja sama dengan Kuba untuk menyelesaikan kekacauan atas jenazah Jarjour.
"Kami turut prihatin atas situasi yang tak terbayangkan yang dihadapi keluarganya," kata Menlu Joly di media sosial.
Diketahui, Kuba tetap menjadi tujuan populer di kalangan warga Kanada meskipun krisis ekonomi yang parah telah menyebabkan kekurangan makanan, bahan bakar dan obat-obatan.