Bagikan:

MIAMI – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Senin 27 Januari, menyatakan bahwa peluncuran DeepSeek, model kecerdasan buatan (AI) berbiaya rendah dari Tiongkok, merupakan peringatan serius bagi perusahaan teknologi AS. Kemunculan DeepSeek AI juga disebut memicu penurunan signifikan pada saham-saham sektor teknologi di AS.

“Semoga saja, peluncuran DeepSeek AI dari perusahaan Tiongkok menjadi peringatan bagi industri kita bahwa kita harus berfokus penuh dalam bersaing untuk menang,” ujar Trump saat berbicara dalam acara retret kongres Partai Republik di Miami.

Meski mengakui ancaman yang ditimbulkan DeepSeek, Trump juga melihat peluang di balik tekanan tersebut. Ia menyebutkan bahwa situasi ini dapat mendorong perusahaan teknologi AS untuk berinovasi secara lebih efisien, baik dari sisi biaya maupun waktu.

“Saya justru melihat ini sebagai peluang positif,” kata Trump. “Daripada menghabiskan miliaran dolar, Anda dapat mengalokasikan sumber daya lebih hemat dan tetap menemukan solusi yang sama,” tambahnya.

Pernyataan ini muncul setelah Nvidia, salah satu produsen cip terbesar di AS, mengalami penurunan nilai pasar yang signifikan.

Nvidia, yang dikenal sebagai penyedia semikonduktor utama untuk aplikasi AI, kehilangan hampir USD 600 miliar dari kapitalisasi pasarnya akibat kemunculan DeepSeek.

DeepSeek, chatbot canggih yang dikembangkan oleh perusahaan rintisan asal Hangzhou, Tiongkok Timur, menunjukkan kemampuan bersaing dengan produk-produk pelopor AI dari AS.

Teknologi ini dilaporkan memiliki biaya pengoperasian yang jauh lebih rendah, menjadikannya ancaman potensial bagi dominasi perusahaan teknologi AS.

Menanggapi tantangan tersebut, Trump telah mengumumkan usaha patungan besar untuk memperkuat ekosistem AI di AS. Dalam pengumuman minggu lalu, setelah pelantikannya untuk masa jabatan kedua, ia menyampaikan bahwa pemerintah AS akan mengalokasikan investasi senilai USD 500 miliar untuk membangun infrastruktur AI.

Proyek ini akan dipimpin oleh kolaborasi antara raksasa teknologi Jepang, SoftBank, dan perusahaan pengembang ChatGPT, OpenAI.

Investasi ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing AS dalam perlombaan teknologi global, khususnya dalam pengembangan kecerdasan buatan.

DeepSeek menjadi simbol kemajuan Tiongkok dalam industri AI, menantang dominasi tradisional yang selama ini dipegang oleh Silicon Valley.

Dengan lebih dari sekadar persaingan teknologi, isu ini juga memunculkan kekhawatiran terkait keamanan nasional AS, terutama dalam hal kontrol atas data dan teknologi strategis.

“Kompetisi ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga keamanan nasional kita,” tegas Trump.