Bagikan:

JAKARTA - Seorang pejabat pertahanan Rusia ditahan karena tuduhan suap, diduga melakukan korupsi di medan perang hingga disebut bergaya hidup mewah, termasuk membeli berlian.

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov telah ditahan karena dicurigai menerima suap, kata layanan pers Komite Investigasi Rusia.

"Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Vladimirovich Ivanov ditahan karena dicurigai melakukan kejahatan di bawah bagian 6, pasal 290 KUHP Rusia (penerimaan suap)," kata pernyataan itu, melansir TASS 24 April.

Perintah penahanan dikeluarkan oleh Pengadilan Rusia pada Hari Rabu, menjadi kasus dugaan korupsi sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi militer khusus di Ukraina pada tahun 2022.

Ivanov ditangkap pada Hari Selasa di tempat kerjanya oleh Dinas Keamanan Federal (FSB), penerus KGB pada era Uni Soviet. Pengadilan Distrik Basmanny Moskow memerintahkan Ivanov ditahan hingga 23 Juni.

"Penyelidikan meyakini Ivanov melakukan konspirasi kriminal dengan pihak ketiga, bekerja sama dengan mereka terlebih dahulu untuk melakukan kejahatan terorganisir oleh kelompok terorganisir," kata layanan pengadilan, dikutip dari Reuters.

Dikatakan konspirasi tersebut adalah untuk menerima "properti dan jasa dalam skala besar selama pekerjaan kontrak dan sub-kontrak untuk kementerian pertahanan."

Ivanov, yang mengatakan dia tidak bersalah, menghadapi ancaman hukuman 15 tahun penjara jika terbukti bersalah.

Sebuah sumber Rusia, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan Ivanov adalah sekutu dekat Menteri Pertahanan Sergey Shoigu. Penangkapannya merupakan pukulan telak bagi menteri pertahanan.

Kremlin mengatakan Presiden Putin dan Menhan Shoigu telah diberitahu perihal ini.

Menjabat wakil menteri sejak 2016, Ivanov bertanggung jawab atas pengelolaan properti, perumahan, konstruksi dan hipotek di kementerian pertahanan, yang pengeluarannya meningkat sejak perang dimulai.

Kantor berita negara TASS mengatakan, penyelidikan terhadap Ivanov telah berlangsung selama beberapa waktu dan departemen kontra-intelijen militer FSB terlibat.

Lebih jauh, Ivanov telah lama menjadi subjek investigasi jurnalistik. Yayasan Anti-Korupsi Rusia, yang dipimpin oleh mendiang pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny, menuduh Ivanov dan keluarganya menjalani kehidupan mewah termasuk kapal pesiar, helikopter, kunjungan ke French Riviera, pembelian berlian, dan rumah besar abad ke-19 di Moskow.

Terpisah, Majalah Forbes mencantumkan Ivanov sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia. Investigasi lain menuduh adanya korupsi dalam rekonstruksi Kota Mariupol di Ukraina yang dilakukan Rusia, yang kini dikuasai pasukan Rusia.

Ivanov tidak dapat berkomentar karena dia berada dalam tahanan.

Diketahui, Presiden Putin bulan lalu memerintahkan FSB untuk memberantas korupsi dalam pengadaan pertahanan negara.

Terpisah, beberapa blogger militer Rusia telah lama menuduh para jenderal terkemuka melakukan korupsi, terutama setelah penarikan tentara secara tergesa-gesa dari beberapa wilayah di Ukraina setelah terlalu memaksakan diri pada hari-hari pertama invasi.