Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak terus memuluskan RUU Rwanda demi menghentikan warga negara di Afrika itu masuk ke Inggris untuk mencari suaka.

Upaya itu telah dilakukan PM selama beberapa minggu terakhir di majelis tinggi Parlemen Britania Raya alias House of Lords.

Mengutip Mirror.co.uk, Senin 22 April, PM berjanji jika RUU itu diketok menjadi UU Rwanda, pihaknya akan menghentikan kapal-kapal pembawa pencari suaka masuk ke Inggris.

Menurutnya, aktivitas masuknya pengungsi ke Inggris sudah lebih dari cukup.

Dia pun menyebutkan, pesawat pengangkut pencari suaka untuk diterbangkan kembali ke Rwanda telah siaga di lapangan terbang Inggris. Pesawat itu dipastikan bisa beroperasi selama 10-12 minggu ke depan.

PM awalnya berjanji penerbangan untuk mendeportasi pengungsi Rwanda bakal dilakukan pada musim semi ini. Namun, pesawat jet yang disewa dari maskapai komersial untuk misi ini baru bisa beroperasi pada Juli 2024.

Selain dari Rwanda, PM mengaku pencari suaka atau migran dari Albania dan Vietnam saat ini juga ditangani Pemerintah Inggris.

PM meyakini RUU Rwanda yang dinilai otoriter oleh Human Rights Watch sangat penting bagi pemerintah untuk menghentikan pencari suaka melintasi Selat Inggris.

PM pun mengatakan, mereka yang mengkritik RUU Rwanda salah terkait penilaiannya. Dia menegaskan, pencari suaka setelah melintas Selat Inggris tidak akan selalu bisa tinggal di Inggris.

Di satu sisi, RUU Rwanda tidak semulus yang dibayangkan lantaran banyak negara Britania Raya berulang kali memblokir dengan serangkaian amandemen. RUU itu menjadi perdebatan selama lebih dari empat bulan dan otomatis misi penerbangan untuk mendeportasi pencari suaka dari Rwanda tertunda.