Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat meminta China menggunakan pengaruhnya untuk mencegah Iran menyerang Israel, saat kedua menteri luar negeri berbicara di telepon, menurut Departemen Luar Negeri AS.

Tujuh anggota Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) tewas, termasuk dua jenderal senior, akibat serangan Israel terhadap Kompleks Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu yang memicu kecaman Teheran, menimbulkan kekhawatiran pembalasan Iran.

Departemen mengatakan, permintaan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken kepada koleganya Menteri Luar Negeri Wang Yi, melansir The Times of Israel 12 April.

Sementara, lanjut pernyataan AS, Menlu Wang Yi dalam kesempatan yang sama mendesak Washington untuk mengambil "peran konstruktif" di Timur Tengah.

Sebuah pernyataan Tiongkok setelah panggilan telepon tersebut mengatakan, Menlu Wang juga "menyatakan kecaman keras Tiongkok atas serangan itu", menekankan hak yang "tidak dapat diganggu gugat" atas keamanan lembaga-lembaga diplomatik dan perlunya menghormati kedaulatan Iran dan Suriah.

"China akan terus memainkan peran konstruktif dalam penyelesaian masalah Timur Tengah dan berkontribusi untuk meredakan situasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning.

"Pihak Amerika Serikat khususnya harus memainkan peran konstruktif," lanjutnya.

Washington telah berulang kali mengajukan permohonan kepada Beijing agar berbuat lebih banyak untuk mengatasi krisis ini, termasuk melalui tekanan terhadap Iran, yang mendukung Hamas.

Sementara itu, Israel belum mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun mengutip intelijen bangunan yang menjadi sasaran adalah situs militer yang digunakan oleh IRGC.