China Pahami Serangan Iran ke Israel Sebagai Pembelaan Diri, Yakin Teheran Mampu Tangani Situasi di Timur Tengah
Menlu China Wang Yi. (Wikimedia Commons/Пресс-служба Президента Российской Федерации)

Bagikan:

JAKARTA - China memahami serangan Iran terhadap Israel sebagai bentuk hak membela diri, saat menteri luar negeri kedua negara melakukan pembicaraan melalui telepon.

Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, Beijing mengutuk serangan terhadap gedung konsulat di kompleks Kedutaan Iran di Damaskus, Suriah menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

"Tiongkok telah memperhatikan pernyataan Iran bahwa tindakan yang diambilnya terbatas dan merupakan bentuk pelaksanaan hak membela diri dalam menanggapi serangan terhadap gedung kedutaan," kata pernyataan itu, melansir CNN 16 April.

Menteri Luar Negeri Tiongkok menambahkan, insiden tersebut "sangat melanggar hukum internasional dan tidak dapat diterima."

Setelah memberi pengarahan kepada Menlu Wang mengenai posisi Iran, Menlu Amir-Abdollahian mengatakan Iran menyadari ketegangan regional, bersedia menahan diri dan tidak berniat melakukan eskalasi lebih lanjut, dikutip dari Reuters.

"Situasi regional saat ini sangat sensitif, dan Iran bersedia menahan diri dan tidak berniat memperburuk situasi,” tambah pernyataan itu, mengutip Menlu Iran Amir-Abdollahian.

Tujuh pejabat Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) tewas dalam serangan udara terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, termasuk dua jenderal senior. Israel yang disebut berada di balik serangan itu, tidak membenarkan atau membantahnya.

Sebagai balasan, Iran melancarkan serangan udara yang melibatkan lebih dari 300 drone dan rudal Sabtu lalu, menyebabkan kerusakan ringan di Israel dan melukai seorang gadis berusia 7 tahun. Sebagian besar serangan Iran berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan Iron Dome Israel dan dengan bantuan dari AS, Inggris, Prancis, serta pertahanan udara Yordania yang menegaskan akan menembak jatuh rudal hingga drone yang ditembakkan siapa pun dan melintasi wilayah udaranya.

Negeri Tirai Bambu mengatakan, mereka yakin Negeri Para Mullah itu bisa "menangani situasi ini dengan baik dan menghindari gejolak lebih lanjut di kawasan" sambil menjaga kedaulatan dan martabatnya.

Secara terpisah, Utusan Khusus Tiongkok untuk Timur Tengah, Zhai Jun, bertemu dengan Irit Ben-Abba Vitale, Duta Besar Israel untuk Tiongkok, pada Hari Senin, di mana Duta Besar Israel untuk Tiongkok mengungkapkan posisi dan keprihatinan Israel terhadap konflik di Gaza.

Dubes Zhai mengatakan Tiongkok "sangat prihatin dengan meningkatnya ketegangan regional saat ini, dengan konflik serta pertumpahan darah tidak menguntungkan siapa pun."