Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta (Kadisdukcapil) Budi Awaluddin mewanti-wanti para perantau yang akan datang mengadu nasib ke Jakarta setelah Idulfitri 1445 Hijriah.

Mengingat, dalam pendataan Pemprov DKI, 80 persen perantau masuk Jakarta selama 4 tahun terakhir merupakan penduduk dengan pendidikan terakhir SMA ke bawah. Lalu, 40 persennya berpenghasilan rendah.

Sementara itu, diperkirakan pendatang baru masuk Jakarta pada tahun ini sebanyak 15 ribu hingga 20 ribu orang. Mayoritas, mereka adalah sanak saudara dari warga Jakarta yang ikut saat balik mudik setelah lebaran.

"Dari tahun ke tahun, Jakarta menjadi pusat urbanisasi, mulai dari mencari peruntungan di wilayah. Namun, ketika datang ke Jakarta, kadang tak seberuntung yang sering didengar," kata Budi kepada wartawan, Minggu, 7 April.

Ditambah, Jakarta pascaperpindahan ibu kota ke Nusantara, Kalimantan Timur pada tahun ini bakal menghadapi tantangan yang semakin berat karena diproyekaikan sebuah kota global.

Oleh karena itu, Budi mengimbau kepada warga Jakarta yang merayakan hari Idulfitri di kampung halamannya agar tidak membawa kerabatnya saat kembali ke Jakarta tanpa ada jaminan tempat tinggal dan tempat kerja yang layak.

"Di samping itu, kepada warga yang ingin datang ke Jakarta, dengan beberapa alasan agar secara sadar juga mempersiapkan diri, skill dan keahliannya. Sehingga, ketika menetap di Jakarta sudah bisa terjamin," tutur Budi.

"Juga, jangan sampai hanya datang ke Jakarta, ubah KTP, dan kemudian kembali ke daerah asal," lanjutnya.

Budi melanjutkan, saat ini Pemprov DKI tengah menjalankan program penertiban administrasi kependudukan. Di mana, nomor induk kependudukan (NIK) warga ber-KTP Jakarta yang tak lagi bertempat tinggal di Jakarta akan dinonaktifkan agar mereka mengurus perpindahan penduduk.

"Jadi, masyarakat yang tidak sesuai dengan domisilinya ya tentu akan kita tertibkan dengan melalukan penonaktifan sementara NIK. Ke depannya, kami akan merumuskan kebijakan yang baru dalam menekan mobilitas pendatang yang ke Jakarta," tandasnya.