YOGYAKARTA - Istilah politik gentong babi atau pork barrel politics kembali menjadi sorotan karena disebut dalam Sidang Sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dalam sidang yang digelar di Mahkamah Konstitusi, ekonom senior Faisal Basri membahas politik gentong babi.
Faisal Basri hadir sebagai Tim Hukum Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang menggugat hasil Pilpres. Ekonom senior INDEF tersebut menyinggung dengan tajuk “Bansos Menjelang Pemilu 2024 Sangat Ugal-ugalan untuk Memenangkan Prabowo-Gibran”.
Dalam pemaparannya, Faisal Basri menilai bahwa hasil suara banyak yang didapat oleh paslon Prabowo-Gibran tidak terlepas dari politik gentong babi. Ia menyebutkan bahwa digelontorkannya banyak bansos jelang PIlpres 2024 merupakan praktik politik gentong babi.
Apa Itu Politik Gentong Babi?
Politik gentong babi adalah tindakan penyaluran bantuan materi yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk menghimpun massa dengan kepentingan tertentu. Siasat kotor ini tak jarang dilakukan oleh pemangku kebijakan atau pejabat tinggi untuk membuat masyarakat semakin percaya atau berada di pihak mereka.
Dalam buku Politik Pork Barrel di Indonesia (2011), Antonius Saragintan dan Syahrul Hidayat menjelaskan bahwa politik gentong babi adalah usaha petahana untuk menggelontorkan dan mengalokasikan sejumlah dana dengan tujuan tertentu.
Politik gentong babi dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya negara melalui kegiatan-kegiatan populis sebagai pendekatan kepada rakyat. Dalam kontestasi pemilu, cara ini dijalankan dengan tujuan supaya terpilih atau menjabat kembali selama beberapa tahun ke depan.
Penyaluran bantuan materi dalam politik gentong babi bisa dalam berbagai bentuk, mulai dari bansos, hibah, kontrak, maupun proyek pekerjaan umum. Karakter utama dari pork barrel politics ialah penggunaan uang yang berasal dari dana publik atau anggaran negara.
Lantaran membutuhkan modal atau sumber dayanya yang besar, oknum yang melakukannya kebanyakan adalah penguasa atau incumbent. Penyerahan bansos di masa-masa mendekati Pemilu termasuk tindakan politik gentong babi.
Sejarah Politik Gentong Babi
Makna harfiah dari istilah pork barrel politics berasal dari tahun 1700-an. Seperti namanya, politik gentong babi merupakan analogi atau penggambaran dari pemanfaatan daging babi untuk konsumsi di zaman dahulu.
Dulunya sebelum ada pendingin, daging babi diasinkan dan diawetkan di dalam tong kayu. Masing-masing tong mampu menampung lebih dari 30 galon. Gambaran bagaimana daging tersebut dicelupkan ke dalam gentong bisa diibaratkan sebagai rakyat yang tercelup dalam politik uang.
Istilah politik gentong babi pertama kali dipakai dalam karya cerita The Children of the Public. Buku yang terbit pada tahun 1863 ini ditulis oleh penulis dan sejarawan Edward Everett Hale.
Sepuluh tahun berlalu, ungkapan pork barrel politics diartikan sebagai pengeluaran dana publik oleh seorang pejabat atau politisi untuk kepentingan sekelompok orang. Sekelompok orang atau gerombolan elit tertentu melakukan politik gentong babi untuk meraup dukungan dalam bentuk suara atau sumbangan kampanye. Di zaman modern,
Politik Gentong Babi Disebut Menjadi Faktor Kemenangan Prabowo-Gibran
Faisal Basri menyebut gelombang bansos menjelang Pemilu 2024 merupakan bagian dari politik gentong babi. Faisal mengajak kilas balik bahwa penyaluran bansos gencar dilakukan oleh Presiden Jokowi mendekati pelaksanaan Pemilu.
Faisal mengingatkan bahwa ada beberapa jenis bansos yang tiba-tiba didistribusikan oleh pemerintah di momen tersebut. Dirinya mencontohkan pembagian bansos El Nino pada tahun 2024 ketika fenomena alam tidak separah tahun 2021 atau sudah mereda.
Faisal menilai bahwa dalam hal ini KPK dan Kementerian Dalam Negeri sudah menetapkan aturan supaya tidak boleh ada bansos di waktu dua-tiga bulan menjelang pemilihan kepala daerah. Namun tidak ada pembatasan bansos saat pemilu. Hal ini membuka kemungkinan bansos dapat dimobilisasi pejabat sampai ke level bawah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
BACA JUGA:
Demikianlah ulasan mengenai apa itu politik gentong babi yang menjadi pembicaraan di momen Pemilu 2024. Strategi pork barrel politics disinyalir berpengaruh besar pada kemenangan pasangan Prabowo-Subianto dalam mendapatkan suara terbanyak. Baca juga empat menteri dipanggil dalam sidang MK.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.